Energi Hijau Ngegas! RI Jadi Primadona Investor?

Rachmad

25 Juni 2025

2
Min Read
Energi Hijau Ngegas! RI Jadi Primadona Investor?

Ekonesia Ekonomi – Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Pandu Patria Sjahrir, mengungkapkan kabar gembira terkait perkembangan energi terbarukan di Indonesia. Menurutnya, kapasitas pembangkit listrik dari sumber-sumber terbarukan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, bahkan melampaui pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Pernyataan ini disampaikan dalam acara FT Live Energy Transition Summit Asia Conference di Jakarta, Rabu.

Pandu meyakini bahwa Indonesia adalah lahan subur bagi investasi di sektor transisi energi. Status Indonesia sebagai konsumen energi terbesar dan negara dengan populasi terbesar keempat di Asia Tenggara menjadi daya tarik tersendiri. Meskipun saat ini pembangkit listrik masih didominasi oleh energi fosil, pemerintah memiliki target ambisius untuk mencapai emisi nol bersih dalam beberapa dekade mendatang. Hal ini membuka peluang besar bagi investor untuk menanamkan modalnya dalam proyek-proyek energi non-fosil.

Energi Hijau Ngegas! RI Jadi Primadona Investor?
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Namun, Pandu mengakui bahwa Indonesia baru mampu menarik sebagian kecil dari total investasi global di bidang transisi energi ke ASEAN. Capaian ini mengindikasikan potensi pertumbuhan investasi yang sangat besar di masa depan. Ia menekankan pentingnya kemitraan dengan pebisnis lokal untuk mengatasi berbagai tantangan operasional dan perizinan. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, siap membantu mempercepat proses perizinan untuk mendorong pertumbuhan investasi di sektor ini.

Lebih lanjut, Pandu mencontohkan investasi Pertamina New and Renewable Energy (NRE) di Filipina untuk mengembangkan industri pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Kerja sama strategis ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk belajar dari negara lain yang lebih maju dalam pengembangan energi terbarukan.

Kolaborasi antara Indonesia dan Filipina ini diharapkan dapat memperkuat perdagangan intra-ASEAN, yang semakin penting di tengah ketegangan geopolitik global. Pandu juga melihat potensi besar dalam pertumbuhan pusat data sebagai pendorong utama permintaan energi terbarukan.

Berita ini disadur dari laporan ekonosia.com.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post