Ekonesia Ekonomi – Gelombang investasi pabrikan mobil asal China di Indonesia semakin deras. Merek-merek seperti BAIC, Aion, dan Xpeng berlomba memulai perakitan mobil secara lokal tahun ini. Langkah ini disambut positif oleh berbagai pihak, karena diyakini akan memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara, menegaskan bahwa lokalisasi produksi oleh merek-merek China ini akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja.

GAC Aion telah memulai produksi lokal di pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, sementara Geely sedang dalam tahap uji coba produksi. Xpeng bahkan mengumumkan perakitan lokal perdana mereka akan dimulai bulan depan. BYD juga dijadwalkan memulai produksi di pabrik mereka di Subang, Jawa Barat, pada awal tahun depan. Sebelumnya, beberapa merek China seperti Wuling, Chery, DFSK-Seres, Jetour, BAIC, dan Neta telah lebih dulu membangun basis produksi di Indonesia.
"Dalam ekosistem industri otomotif, satu pekerjaan baru di manufaktur akan menciptakan satu pekerjaan lagi di luar otomotif. Efek berganda ini sangat terasa, misalnya di sektor logistik, jasa, dan lainnya," ujar Kukuh kepada ekonosia.com, Jumat (20/6).
Bahkan sebelum produksi dimulai, pembangunan pabrik-pabrik ini telah menyerap ribuan tenaga kerja. Contohnya, pembangunan pabrik BYD seluas lebih dari 100 hektare di Subang.
Kabar baik juga datang bagi konsumen. Kukuh menjelaskan bahwa produksi lokal menjamin keberlanjutan operasional perusahaan, sehingga memudahkan konsumen dalam mengakses layanan purna jual dan suku cadang.
Pengamat otomotif Bebin Djuana menambahkan, harga mobil rakitan lokal berpotensi lebih murah karena produsen dapat menekan biaya logistik. Selain itu, waktu tunggu pengiriman unit akan lebih singkat dibandingkan jika harus diimpor utuh.
Lokalisasi manufaktur juga menguntungkan produsen. BAIC, yang telah memulai perakitan lokal beberapa bulan lalu, menilai langkah ini memperkuat daya saing mereka di pasar otomotif Indonesia. Harga yang lebih kompetitif akan memperluas jangkauan pasar, mulai dari pembeli individual hingga kebutuhan operasional perusahaan swasta dan instansi pemerintah.
GAIKINDO terus mendorong semakin banyak merek China untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia. Kukuh menekankan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki pasar domestik yang besar, tetapi juga lokasi strategis sebagai basis produksi untuk ekspor mobil kemudi kanan dan pasar Australia.
Tinggalkan komentar