Raja Ampat Terancam? Turis Kabur Gara-Gara Tambang!

Rachmad

9 Juni 2025

2
Min Read
Raja Ampat Terancam? Turis Kabur Gara-Gara Tambang!

Ekonesia Ekonomi – Kabar mengenai potensi penambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, telah memukul industri pariwisata lokal. Para pedagang di sekitar Pulau Piaynemo mengeluhkan penurunan drastis jumlah wisatawan yang berkunjung.

Joshias Kapitarau, seorang pedagang di Pulau Piaynemo, mengungkapkan bahwa biasanya ada lebih dari 50 speedboat yang mengangkut wisatawan setiap hari. Namun, sejak isu tambang mencuat, jumlah tersebut merosot tajam menjadi kurang dari 20 speedboat.

Raja Ampat Terancam? Turis Kabur Gara-Gara Tambang!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

"Biasa satu hari itu 50 sampai lebih speed (boat)-lah, yang masuk (Piaynemo). Tapi karena adanya informasi tambang, hari ini tak sampai 20 (speedboat)," ujarnya dengan nada lesu.

Penurunan ini berdampak signifikan pada pendapatan para pedagang yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata. Joshias memperkirakan, sebelum isu tambang merebak, jumlah wisatawan yang datang bisa mencapai 500 hingga 1.000 orang per hari.

Keluhan serupa juga datang dari pedagang lainnya, mulai dari penjual minyak pijat kelapa hingga kelapa muda. Mereka menyayangkan aktivitas tambang yang dianggap menjadi penghalang bagi wisatawan untuk menikmati keindahan Raja Ampat.

"Tambang ini menjadi kendala untuk para wisatawan," keluh mereka.

Kekhawatiran para pedagang ini mencerminkan dilema antara potensi ekonomi dari pertambangan nikel dan kelestarian lingkungan serta keberlangsungan pariwisata di Raja Ampat. Masa depan pariwisata Raja Ampat kini dipertaruhkan di tengah intaian konflik kepentingan ini.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post