TeraNews Olahraga – Musim panas ini menjadi ujian sesungguhnya bagi Manchester United. Setelah terseok-seok di musim 2024/25, klub bersejarah ini bersiap untuk melakukan revolusi besar di bawah komando pelatih baru, Ruben Amorim. Posisi ke-16 di klasemen Premier League dan kegagalan lolos ke Liga Champions setelah tumbang di final Liga Europa memaksa Setan Merah bertindak cepat dan tepat. Amorim, yang menerapkan formasi 3-4-2-1, menargetkan dua pemain bintang: Matheus Cunha dan Liam Delap.
Manchester Evening News sebelumnya melaporkan bahwa kedua pemain ini menjadi incaran utama, dan negosiasi telah berlangsung sejak bulan lalu. United siap menggelontorkan dana fantastis, Rp 1,3 triliun untuk Cunha yang mencetak 17 gol musim lalu, dan Rp 660 miliar untuk Delap, pemain yang mencetak 12 gol meski timnya terdegradasi. Total belanja hampir Rp 2 triliun untuk dua pemain ini tentu saja menguras sebagian besar anggaran transfer United. Padahal, kebutuhan di lini tengah, bek kanan, dan kiper masih menganga. Legenda United, Paul Scholes, bahkan menyarankan agar klubnya merekrut penyerang yang lebih berpengalaman.

Namun, untuk menyeimbangkan keuangan dan menghindari pelanggaran aturan profitabilitas, penjualan pemain menjadi solusi. Marcus Rashford (Rp 880 miliar), Antony (Rp 715 miliar), dan Jadon Sancho (Rp 550 miliar) masuk daftar jual. Ketiganya tampil cukup baik selama masa peminjaman di Aston Villa, Real Betis, dan Chelsea. Jika penjualan ini sukses, United berpotensi meraup sekitar Rp 2 triliun, belum termasuk penjualan pemain lain seperti Casemiro yang diincar Liga Pro Arab Saudi, atau bahkan Rasmus Hojlund. Altay Bayindir hampir pasti hengkang, sementara Alejandro Garnacho dan Kobbie Mainoo juga menjadi incaran klub lain.
Tantangan besar kini dihadapi Amorim. Formasi 3-4-2-1-nya membutuhkan adaptasi pemain yang signifikan. Absennya United dari kompetisi Eropa memberikan waktu ekstra untuk latihan, namun mengubah total penampilan tim dalam satu musim tetaplah tugas yang berat. Amorim harus pintar menyeimbangkan ambisi dan stabilitas tim, karena tekanan terhadapnya pasti akan meningkat.
Tinggalkan komentar