TeraNews Indeks Hari ini – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Jumat, 2 Mei 2025, dengan performa yang cukup mencengangkan. Pukul 09.00 WIB, IHSG melesat ke angka 6.800,84, naik 0,50 persen dari posisi penutupan sebelumnya di 6.766,79. Lonjakan ini cukup signifikan dan menarik perhatian pelaku pasar. Data RTI Business mencatat volume perdagangan mencapai 628,34 juta saham, dengan frekuensi transaksi sebanyak 41 ribu kali dan nilai transaksi mencapai Rp716,02 miliar. Meskipun demikian, terdapat 122 saham yang terkoreksi, diimbangi oleh 237 saham penguatan dan 229 saham yang stagnan.
Sentimen positif yang mendorong penguatan IHSG hari ini, menurut analis Teranews.id, berasal dari beberapa faktor. Kenaikan IHSG sebesar 3,93 persen sepanjang April 2025 menjadi salah satu pendorong utama. Performa saham-saham big caps dan indeks LQ45 yang juga naik 3,68 persen selama bulan lalu turut memberikan kontribusi positif. Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas, meski sebelumnya memprediksi pelemahan IHSG di rentang 6.650-6.780, kini mengakui kekuatan sentimen positif tersebut.

Namun, bayang-bayang pelemahan tetap ada. Data indeks PMI manufaktur Indonesia yang berada di level 46,7 pada April 2025 (turun dari 52,4 pada bulan sebelumnya) mengindikasikan kontraksi dan menjadi titik perhatian. Ini merupakan level terendah sejak Agustus 2021, dengan penurunan permintaan, output produksi, dan ekspor. Para pelaku pasar kini menantikan rilis data inflasi untuk melihat gambaran lebih jelas.
Di kancah internasional, Wall Street kembali menunjukkan kinerja positif setelah rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS). PDB kuartal I 2025 turun 0,3 persen (qoq), menurun dari kenaikan 2,4 persen pada kuartal sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan impor dan melambatnya pertumbuhan konsumsi, meskipun pertumbuhan investasi dan ekspor masih menopang.
Dari Asia, Bank Sentral Jepang (BOJ) mempertahankan suku bunga di level 0,5 persen pada pertemuan Mei 2025, sesuai ekspektasi pasar. Namun, ketidakpastian tarif membuat BOJ menurunkan proyeksi PDB 2025 menjadi 0,5 persen dari proyeksi sebelumnya 1,1 persen. Perkembangan ini tentu perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi sentimen pasar global. Secara keseluruhan, pergerakan IHSG hari ini menunjukkan dinamika pasar yang kompleks, di mana sentimen positif dan negatif saling berinteraksi.
Tinggalkan komentar