TeraNews Olahraga – Kekalahan di kandang sendiri bukanlah skenario yang diinginkan Barcelona. Imbang 3-3 melawan Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions dini hari tadi, menyisakan rasa getir bagi para pemain Blaugrana. Meskipun berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol, rasa kecewa masih membayangi Camp Nou.
Raphinha, winger andalan Barcelona, mengungkapkan kekecewaannya. "Kebobolan tiga gol di kandang sendiri? Itu tak bisa diterima," ujarnya lantang. Ia mengakui kekuatan Inter dalam situasi bola mati, namun menekankan perlunya peningkatan drastis pertahanan tim jelang leg kedua.
Lamine Yamal, bintang muda yang bersinar, juga tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. "Kami bermain lebih baik, tapi hasilnya tidak mencerminkan itu," kata Yamal. Meski bersyukur atas pujian yang diterimanya, ia fokus pada pemulihan dan berjanji akan memberikan segalanya di Milan. Ia bahkan mengaku merasakan sedikit masalah otot saat pemanasan, namun tetap memaksakan diri bermain.
Pau Cubarsi, bek muda Barcelona, menawarkan sudut pandang yang lebih optimis. "Kami memulai dengan buruk, tertinggal dua gol, tapi mentalitas tim membawa kami kembali," katanya. Namun, ia juga menyadari perlunya perbaikan detail pertahanan untuk menghindari kebobolan mudah. Bermain di semifinal Liga Champions di usia 18 tahun, baginya, adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
Optimisme juga terpancar dari Ferran Torres. "Para penggemar harus percaya, kita bisa lolos!" serunya. Ia mengakui awal yang buruk, namun bangga dengan kebangkitan tim. Ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap situasi bola mati Inter di leg kedua. Torres juga memuji Yamal dan menegaskan tekad tim untuk menang di Milan.
Namun, Barcelona menghadapi tantangan besar: absennya Jules Kounde akibat cedera. Eric Garcia diprediksi akan mengisi pos tersebut, dengan Araujo atau Fort sebagai opsi cadangan. Pertandingan leg kedua di San Siro akan menjadi penentu nasib Barcelona di final Liga Champions. Akankah mereka mampu membalikkan keadaan? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar