TeraNews Olahraga – Derby Merseyside mungkin sudah berlalu, namun tantangan berat menanti Everton. The Toffees akan bertandang ke Stamford Bridge, markas Chelsea, akhir pekan ini, dengan misi mustahil: mengakhiri kutukan 30 tahun tanpa kemenangan di sana. Ya, sejak November 1994, saat gol tunggal Paul Rideout mengantar Everton menang, stadion megah itu bagaikan benteng tak tertembus bagi tim Merseyside Biru. Rekor buruk itu membentang hingga 25 pertandingan tanpa kemenangan di Premier League sepanjang abad ke-21.
Pelatih Everton, David Moyes, mengemban beban sejarah. Dari 24 kunjungannya ke Stamford Bridge sebagai manajer, ia belum pernah sekalipun merasakan manisnya kemenangan. Namun, Moyes datang dengan tekad membara. Kekalahan 0-2 dari Manchester City, yang memutus rekor enam laga tak terkalahkan di kandang, menjadi cambuk untuk bangkit dan membidik kemenangan tandang beruntun.

Tantangan lain muncul dari sektor pertahanan. Absennya James Tarkowski akibat cedera hamstring hingga akhir musim menjadi pukulan telak. "Tarky akan menjalani operasi hamstring. Ini pukulan besar," ujar Moyes, mengakui pentingnya peran kaptennya itu. Michael Keane siap mengisi posisi bek tengah, sementara Jake O’Brien, yang biasanya bertugas sebagai bek kanan, juga menjadi opsi. Moyes masih menimbang-nimbang pilihan terbaiknya.
Meski rekor melawan Chelsea di Stamford Bridge sangat buruk, Moyes melihat secercah harapan. Sejak kembali menangani Everton, timnya hanya kalah dua kali dari enam laga melawan tim "Big Six". Performa tandang Everton juga cukup solid, dengan raihan 11 poin dari 18 poin terakhir yang tersedia. "Mereka (Chelsea) punya rekor kandang bagus, dan kami tidak punya catatan bagus di sana. Tapi melihat performa kami lawan Man City, Arsenal, Liverpool, saya pikir kami sudah menunjukkan penampilan bagus," kata Moyes, penuh keyakinan.
Status Everton yang sudah aman dari ancaman degradasi tak membuat Moyes mengendurkan gas. Setiap pertandingan tetap krusial, baik untuk mengakhiri musim dengan catatan positif maupun untuk evaluasi pemain. "Sebagai manajer, tekanan selalu ada di setiap pertandingan. Kami ingin menang, ingin tampil bagus, dan memberi kesempatan pada pemain untuk menunjukkan kualitas mereka," tegas Moyes. Akankah Moyes mampu mematahkan kutukan Stamford Bridge dan mengukir sejarah baru bagi Everton? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar