TeraNews Olahraga – Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengungkapkan rahasia di balik kemenangan dramatis timnya atas Lyon di leg kedua perempat final Liga Europa. Sebelum pertandingan di Old Trafford, Amorim menonton ulang final Liga Champions 1999, pertandingan legendaris saat MU membalikkan keadaan melawan Bayern Munich. "Saya menonton cuplikan laga dan komentarnya untuk membangun semangat," ujar Amorim kepada TNT Sports.
Pertandingan melawan Lyon sendiri berlangsung menegangkan. MU sempat unggul 2-0, namun kemudian tertinggal 4-2 di masa injury time. Momen ini mengingatkan banyak orang pada keajaiban di Camp Nou, di mana gol-gol injury time dari Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer mengantarkan MU meraih gelar juara. "Malam itu luar biasa, meski tim terlihat sangat lelah. Skor 4-2 saat Lyon bermain dengan 10 pemain, banyak yang mengira laga sudah selesai. Tapi di tempat seperti ini, segalanya bisa terjadi," ungkap Amorim. Gol ketiga dari penalti Bruno Fernandes menjadi titik balik, dan atmosfer Old Trafford memberikan energi tambahan bagi Setan Merah.

Strategi Amorim juga patut diacungi jempol. Ia menempatkan Harry Maguire di lini depan di akhir pertandingan, memanfaatkan kemampuan duel udara Maguire untuk situasi bola mati. Kobbie Mainoo, meski cedera, juga berperan penting berkat kemampuannya di ruang sempit. "Suara sorakan pendukung United adalah yang terbaik di dunia. Atmosfer seperti inilah yang membuat sepak bola magis," kata Amorim saat ditanya tentang gol-gol dramatis tersebut.
Maguire sendiri mengakui laga tersebut sangat luar biasa, meski perjuangannya berat. "Kami unggul 2-0 dan menguasai pertandingan di babak pertama. Di babak kedua, kami punya peluang mencetak gol ketiga, tapi kemudian Lyon mencetak gol dari situasi ‘pinball’ yang membingungkan, dan menyamakan kedudukan," ujar Maguire. Ia mengakui timnya terlalu membuka ruang, namun tetap berjuang hingga akhir. "Saat gol keempat masuk, saya yakin gol kelima akan datang, dan akhirnya bola jatuh ke kaki saya," ungkap Maguire tentang gol penyama kedudukan yang dicetaknya. "Perasaan itu luar biasa!"
Tinggalkan komentar