Perang Tarif! AS-China Saling Balas 145% vs 125%

Rachmad

12 April 2025

2
Min Read
Perang Tarif! AS-China Saling Balas 145% vs 125%

TeraNews Bisnis – Perang dagang babak baru antara Amerika Serikat dan China kembali memanas. Kedua negara saling serang dengan tarif impor yang mencengangkan, melampaui angka 100 persen! Presiden Donald Trump, dalam sebuah keputusan mengejutkan Jumat (12/4), menaikkan tarif untuk semua produk asal China menjadi 145 persen. Kenaikan ini bahkan lebih tinggi dari pengumuman sebelumnya yang menetapkan tarif 125 persen.

Tak tinggal diam, Presiden Xi Jinping langsung membalas dengan menaikkan tarif impor produk Amerika Serikat menjadi 125 persen. Xi Jinping, dalam pernyataan yang dikutip CCTV, menegaskan sikap tegas China: "Selama lebih dari 70 tahun, China selalu mengandalkan kemandirian dan kerja keras, tidak pernah mengandalkan pemberian siapa pun, apalagi takut akan penindasan yang tak masuk akal." Pernyataan ini disampaikan kepada Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, saat kunjungan kenegaraan di Beijing.

Perang Tarif! AS-China Saling Balas 145% vs 125%
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Konflik dagang AS-China sebenarnya sudah dimulai sejak masa pemerintahan Trump pertama. Awalnya, tarif yang diterapkan hanya 10 persen. Namun, setelah pergantian pemerintahan ke Joe Biden, dan kembalinya Trump sebagai presiden pada Januari 2025, perang tarif kembali berkobar. Pada tahap awal, tiga negara menjadi target: Kanada, Meksiko, dan China.

Pada 9 April, Trump mengumumkan tarif resiprokal terhadap 57 negara, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif 32 persen. Namun, beberapa jam kemudian, penerapan tarif untuk 56 negara ditunda selama 90 hari, kecuali China. Situasi ini semakin memanas, dengan tarif untuk produk China yang awalnya 104 persen, dinaikkan menjadi 125 persen. China membalas dengan menaikkan tarif produk AS menjadi 84 persen. Dan, balasan AS pun kembali dengan kenaikan tarif menjadi 145 persen.

Gedung Putih menjelaskan, tarif 125 persen untuk China yang diumumkan sebelumnya merupakan tambahan dari tarif 20 persen yang sudah berlaku. China kemudian kembali membalas dengan menaikkan tarif menjadi 125 persen, namun mengindikasikan tidak akan menaikkan tarif di atas angka tersebut. Perang tarif ini pun terus berlanjut, dengan dampak yang belum dapat dipastikan bagi perekonomian global.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post