TeraNews Bisnis – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, gencar memperkuat integrasi rantai nilai industri mineral dan batu bara. Langkah ini diyakini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia secara signifikan dan berkelanjutan. Kekayaan Indonesia yang menyimpan 47 mineral kritis menjadi modal utama dalam mendorong hilirisasi dan pengembangan industri, baik untuk pasar domestik maupun global.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam pengembangan rantai pasok terintegrasi. "Integrasi rantai nilai industri mineral dan batu bara merupakan strategi jitu untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan," tegas Dilo. Ia menambahkan bahwa langkah ini tak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga memperkuat permintaan produk hilirisasi dan industrialisasi dalam negeri, menciptakan stabilitas ekonomi nasional.

Upaya MIND ID ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan per kapita, dan mendorong kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah operasional pertambangan. Indonesia, lanjut Dilo, telah sukses membangun rantai pasok terintegrasi untuk nikel, mulai dari penambangan hingga produksi baterai kendaraan listrik. "Prosesnya lengkap, dari pengolahan bijih nikel saprolit dan limonit, produksi nikel sulfat, hingga manufaktur baterai sel dan komponennya," jelasnya.
Ke depan, MIND ID berencana memperkuat rantai pasok nikel dan mengintegrasikannya dengan rantai pasok mineral lainnya untuk mendukung industri strategis, khususnya baterai kendaraan listrik. Meskipun sejumlah pabrik baterai sel di Karawang dan pabrik prekursor telah beroperasi, Dilo optimistis MIND ID dapat membangun ekosistem terintegrasi sepenuhnya. "Sebagian besar masih di luar Grup MIND ID. Namun, kami optimistis dapat membangun ekosistem yang terintegrasi sepenuhnya," tutup Dilo.
Tinggalkan komentar