TeraNews Bisnis – Manado, Sulawesi Utara, resmi menjadi gerbang digital internasional kedua Indonesia. Hal ini ditandai dengan pendaratan sistem kabel bawah laut Bifrost di kota tersebut pada Minggu (9/12). Proyek ambisius ini merupakan hasil kolaborasi Telin (anak usaha Telkom), Meta, dan Keppel.
Bifrost, membentang lebih dari 20.000 km, menghubungkan Singapura dengan Pantai Barat Amerika Utara. Kabel ini melewati Jakarta, Manado, Davao, dan Guam, layaknya jalan tol digital di Samudra Pasifik. Kehadiran Bifrost di Manado, setelah sebelumnya menjadi titik pendaratan kabel SEA-US dan IGG, semakin memperkuat posisi strategis kota ini dalam peta konektivitas global.

"Golden Buoy dari Kabel Bifrost menandai momen bersejarah," ungkap CTO Telin, Abdul Rahman Ansyori. Ia menambahkan bahwa Bifrost akan menjadi kunci evolusi ekonomi dan teknologi Indonesia, meningkatkan konektivitas global dan membuka jalan bagi proyek kabel bawah laut Telin di masa mendatang.
Sistem kabel ini menggunakan teknologi transmisi optik bawah laut tercanggih, siap memenuhi kebutuhan konektivitas yang terus meningkat di Asia Tenggara. Berbagai industri akan diuntungkan, termasuk operator telekomunikasi, penyedia layanan cloud, dan pusat data. Telin pun berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam infrastruktur digital strategis, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan masyarakat digital global. Pendaratan Bifrost di Manado bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan juga lompatan besar bagi konektivitas dan perkembangan ekonomi Indonesia Timur.
Tinggalkan komentar