TeraNews Bisnis – Pembangunan stasiun LRT Manggarai memasuki babak baru. Direktur Proyek LRT 1B, Ramdani Akbar, mengumumkan dimulainya pekerjaan pondasi pada 27 Januari 2025. Proyek yang berlokasi di persimpangan Jalan Sultan Agung ini berdampak pada rekayasa lalu lintas di sekitarnya. Antisipasi kemacetan pun menjadi prioritas utama.
Stasiun LRT Manggarai, yang dirancang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi seperti KRL, Transjakarta, dan KA Bandara, saat ini masih fokus pada pengeboran pile dan erection girder di beberapa area, mulai dari Jalan Pramuka hingga Manggarai. Ramdani menjelaskan progres tersebut dalam keterangan resmi, Minggu (26/1/2025).

Demi kelancaran proyek dan kenyamanan pengguna jalan, Dishub DKI Jakarta dan kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas. Arus lalu lintas dari arah barat (Dukuh Atas) menuju selatan (Tebet) yang biasanya belok kanan ke Jalan Minangkabau Timur, dialihkan lurus lalu belok kanan ke Jalan Dr. Saharjo. Pengendara dapat melanjutkan perjalanan atau berbelok kiri menuju Jalan Tambak/Matraman.
Sementara itu, lalu lintas dari timur (Matraman) menuju barat (Dukuh Atas) yang biasanya lurus ke Jalan Sultan Agung, dialihkan melalui Jalan Dr. Saharjo, berputar balik di depan Toba Dream menuju Jalan Minangkabau, Jalan Sultan Agung, dan seterusnya. Lalu lintas dari selatan (Tebet) menuju timur (Matraman) yang sebelumnya melalui Jalan Minangkabau Barat, kini dialihkan ke Jalan Minangkabau Timur, belok kanan menuju Matraman. Jalan Minangkabau Timur yang semula satu arah ke selatan, kini diubah menjadi satu arah ke utara. Semua perubahan ini bertujuan meminimalisir gangguan bagi masyarakat.
Tinggalkan komentar