Ekonesia – Harapan Napoli untuk mendapatkan gelandang muda berbakat Franco Mastantuono pupus sudah. Real Madrid dengan tegas menolak proposal peminjaman yang diajukan klub Italia tersebut, tanpa memberikan celah sedikit pun untuk negosiasi lebih lanjut. Jawaban dari Santiago Bernabeu singkat dan jelas: tidak.
Klub berjuluk Partenopei itu memang sedang dihantam krisis lini tengah. Badai cedera menimpa beberapa pilar penting seperti Kevin De Bruyne dan Andre Frank Zambo Anguissa, sementara Billy Gilmour juga tidak bisa diturunkan. Situasi genting ini memaksa Napoli bergerak cepat mencari amunisi baru di bursa transfer tengah musim.
Namun, kendala finansial menjadi penghalang utama. Dengan anggaran yang terbatas, setiap penambahan pemain baru harus diimbangi dengan penjualan. Opsi peminjaman pun menjadi satu-satunya solusi instan yang realistis. Nama Mastantuono, gelandang berusia 18 tahun, muncul sebagai target ideal.
Sayangnya, Real Madrid tak bergeming. Los Blancos bahkan tidak mau mempertimbangkan opsi peminjaman untuk Mastantuono. Padahal, sang pemain sempat absen karena cedera pangkal paha sejak awal November.
Madrid memiliki alasan kuat di balik penolakan mutlak ini. Mereka telah mengucurkan dana fantastis, sekitar 60 juta euro atau setara Rp1 triliun, untuk memboyong Mastantuono dari River Plate musim panas lalu. Investasi besar ini didapat setelah memenangkan perebutan sengit dengan raksasa Prancis, Paris Saint-Germain. Dengan nilai transfer sebesar itu, wajar jika Madrid menolak keras ide melepasnya, bahkan hanya untuk sementara.
Mastantuono sendiri sempat menunjukkan potensi besarnya. Ia berhasil mencetak gol perdananya saat menghadapi Levante, sebelum adaptasinya sedikit terhambat cedera. Meski demikian, Madrid tetap meyakini bahwa langkah strategis terbaik bagi sang pemain adalah tetap bertahan di klub musim ini.
Manajemen Real Madrid berpendapat Mastantuono harus beradaptasi langsung dengan atmosfer sepak bola Eropa bersama mereka, bukan melalui masa peminjaman di klub lain seperti Napoli. Mereka tidak ingin mengambil risiko cedera, menit bermain yang tidak terkontrol, atau tekanan berlebih di klub yang sedang berjuang.
Penolakan ini sejatinya cukup masuk akal, dan Napoli seharusnya menyadari sejak awal. Tidak masuk akal bagi Madrid untuk melepas pemain yang baru mereka beli mahal, apalagi ke klub yang sedang dilanda krisis dan membutuhkan solusi instan. Risiko terhadap perkembangan pemain muda dengan investasi triliunan rupiah terlalu besar untuk diambil.
Napoli memang sedang kepepet dengan tiga gelandang tumbang bersamaan. Namun, berharap Madrid iba untuk Mastantuono adalah harapan yang jauh dari kenyataan. Investasi triliunan rupiah bukan untuk sekadar menambal kekurangan tim lain. Jika Napoli ingin aman, mereka harus mencari opsi yang lebih realistis, karena untuk kasus Mastantuono, jawaban dari Madrid sudah final: tidak.
Tinggalkan komentar