Rahasia Keuangan Jangan Timbun Uang di Rekening

Agus Riyadi

21 Desember 2025

2
Min Read

Ekonesia – Di tengah ketidakpastian ekonomi yang kerap melanda, ungkapan "cash is king" seringkali menjadi pegangan, mendorong banyak orang untuk menumpuk uang tunai, baik dalam bentuk tabungan biasa maupun aset likuid seperti dolar AS. Namun, para perencana keuangan justru menyuarakan peringatan keras. Menyimpan terlalu banyak dana di rekening tabungan atau giro ternyata menyimpan risiko tersembunyi yang bisa mengikis nilai aset Anda dalam jangka panjang.

Menurut Jessica Goedtel, seorang perencana keuangan bersertifikat di Pennsylvania, rekening tabungan seringkali tidak menawarkan perlindungan sekuat kartu kredit. Ini berarti, jika rekening Anda diretas atau terjadi kesalahan transaksi, proses pengembalian dana bisa menjadi jauh lebih rumit dan memakan waktu. Nilai uang tunai yang mengendap pun rentan tergerus inflasi, membuat daya belinya menurun seiring waktu.

Rahasia Keuangan Jangan Timbun Uang di Rekening
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Gregory Guenther, seorang konselor perencanaan pensiun berlisensi dari New Jersey, menyarankan agar Anda cukup menempatkan dana di rekening utama untuk menutupi kebutuhan tagihan selama satu hingga dua minggu saja. "Jika terlalu sedikit, Anda akan terus dihantui kecemasan setiap kali bertransaksi. Namun, jika terlalu banyak, Anda justru kehilangan potensi pertumbuhan dari instrumen keuangan dengan imbal hasil yang lebih tinggi," jelas Gregory. Titik keseimbangan yang tepat bersifat personal, namun tujuannya adalah agar Anda bisa menjalani hidup tanpa perlu berulang kali memeriksa saldo sebelum berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Penting untuk diingat, menjaga saldo rekening yang sehat memang membantu menghindari biaya administrasi bank yang seringkali menjengkelkan. Namun, dana tersebut bukanlah pengganti dari tabungan dana darurat. Tabungan darurat memiliki fungsi krusial untuk menghadapi pengeluaran besar yang tak terduga, seperti biaya medis mendesak atau saat kehilangan pekerjaan.

Para perencana keuangan umumnya merekomendasikan untuk menyisihkan dana darurat setara tiga hingga enam bulan pengeluaran. Dana ini sebaiknya disimpan di tempat terpisah yang mudah diakses, seperti rekening tabungan berbunga tinggi. Dengan demikian, uang Anda akan selalu tersedia saat dibutuhkan, aman dari risiko yang mengintai di rekening transaksi harian, dan tetap berpotensi tumbuh.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post