Ekonesia – Bologna berhasil menciptakan kejutan besar di ajang Supercoppa Italiana. Tim berjuluk Rossoblu itu sukses menyingkirkan raksasa Inter Milan melalui drama adu penalti yang menegangkan di Riyadh, Arab Saudi. Kemenangan ini mengantarkan Bologna melaju ke babak final, di mana mereka akan menantang Napoli.
Laga semifinal ini menjadi debut bersejarah bagi Bologna di kompetisi Supercoppa. Namun, perjalanan mereka langsung diuji sejak menit awal. Hanya 73 detik setelah peluit dibunyikan, Marcus Thuram sudah berhasil menjebol gawang Bologna, membuat mereka tertinggal cepat dan berada di bawah tekanan hebat.
Meski demikian, skuad asuhan Vincenzo Italiano tidak menyerah. Mereka perlahan menata ulang permainan dan berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti Riccardo Orsolini, setelah Yann Bisseck melakukan handball di kotak terlarang. Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal 90 menit usai, memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.
Drama tos-tosan berlangsung sangat tidak biasa. Lima penendang pertama dari kedua tim secara beruntun gagal menjalankan tugasnya, menciptakan ketegangan luar biasa di lapangan. Namun, di tengah rentetan kegagalan itu, Ciro Immobile muncul sebagai pahlawan. Penyerang veteran tersebut dengan tenang menuntaskan eksekusinya, memastikan kemenangan dramatis bagi Bologna.
Pelatih Vincenzo Italiano mengungkapkan bahwa keberadaan Immobile memang disiapkan untuk momen-momen krusial seperti ini. "Kami merekrut Immobile karena dia teruji di bawah tekanan dan selalu bisa diandalkan dalam situasi genting," jelas Italiano, meski sang pemain baru kembali ke skuad sekitar sebulan terakhir setelah absen panjang. Italiano mengakui sempat merasa gawang seperti terkunci rapat melihat rentetan kegagalan penalti, sebelum Immobile memecah kebuntuan.
Italiano juga menyoroti bagaimana timnya menghadapi cobaan mental di awal laga. "Tertinggal cepat bukanlah hal mudah, namun kami mampu menjaga ketenangan dan merespons dengan baik di babak pertama," ujarnya. Ia menilai babak pertama menjadi milik Bologna, sementara Inter lebih dominan di babak kedua, sehingga hasil imbang di waktu normal adalah cerminan yang adil.
Menurut Italiano, adu penalti selalu melibatkan faktor keberuntungan. "Kami membutuhkan sedikit dewi fortuna untuk bisa keluar sebagai pemenang melawan tim sekuat Inter," tambahnya. Ia mengakui timnya sempat kesulitan mengendalikan bola dan tertekan hebat di area sendiri pada paruh kedua, namun hal itu dianggap wajar mengingat kualitas para pemain Inter. Kebobolan cepat justru menjadi pelecut semangat di babak pertama, dengan gaya bermain ofensif sebagai tameng pertahanan, meski sulit dipertahankan penuh selama 90 menit.
Kini, Bologna bersiap menghadapi tantangan berikutnya di final melawan Napoli. Meskipun kembali berstatus non-unggulan, keberhasilan menumbangkan Inter menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi untuk kembali menciptakan kejutan. Ketahanan mental dan strategi berani yang diusung Italiano bisa menjadi kunci bagi Bologna untuk meraih trofi perdana di Supercoppa.
Tinggalkan komentar