Ekonesia – Arena Riyadh akan menjadi saksi bisu pertarungan sengit antara Bologna dan Inter Milan dalam semifinal Supercoppa Italiana. Dua tim dengan ambisi berbeda akan saling jegal demi mengamankan satu tiket menuju partai puncak. Inter datang sebagai raksasa Serie A yang sedang dalam performa puncak, sementara Bologna siap memberikan kejutan sebagai kuda hitam yang tak kenal takut. Pemenang laga dini hari nanti akan menantang pemenang duel Napoli versus AC Milan di final.
Inter Milan, di bawah komando pelatih Cristian Chivu, telah bangkit dari keterpurukan musim lalu. Setelah harus menelan pil pahit kekalahan di final Supercoppa edisi sebelumnya dari rival sekota AC Milan, serta gagal di panggung Scudetto dan Liga Champions, Nerazzurri kini kembali menunjukkan taringnya. Mereka memimpin klasemen sementara Serie A dengan torehan 11 kemenangan dari 15 laga, unggul tipis dari pesaing terdekat. Lini serang Inter menjadi momok menakutkan, dengan 12 pemain berbeda telah mencatatkan namanya di papan skor. Kapten tim, Lautaro Martinez, menjadi motor serangan utama, mencetak empat gol dalam tiga laga terakhir dan menyamai rekor pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Supercoppa Italiana. Kabar baik juga datang dari pulihnya Hakan Calhanoglu dan Matteo Darmian, meski Francesco Acerbi dan Denzel Dumfries masih harus absen.

Di sisi lain, Bologna hadir tanpa beban namun penuh motivasi. Keikutsertaan mereka di Supercoppa adalah buah manis dari keberhasilan menjuarai Coppa Italia musim lalu, sebuah gelar mayor pertama setelah penantian panjang 51 tahun. Rossoblu, yang kini ditukangi Vincenzo Italiano, bukanlah tim yang bisa diremehkan. Mereka menunjukkan performa kompetitif di Serie A, menduduki peringkat keenam, dan bahkan sempat menaklukkan Inter 1-0 pada pertemuan terakhir di liga berkat gol dramatis Riccardo Orsolini. Kemenangan tersebut membuka peluang bagi Bologna untuk mencatat dua kemenangan beruntun atas Inter, sesuatu yang belum pernah mereka raih di abad ini. Namun, Bologna juga memiliki pekerjaan rumah di lini pertahanan, yang gagal mencatatkan nirbobol dalam enam pertandingan terakhir. Mereka akan tampil tanpa Remo Freuler dan kiper utama Lukasz Skorupski, namun Torbjorn Heggem yang sempat diganjar kartu merah di liga, dapat bermain. Santiago Castro diprediksi akan memimpin lini depan, didukung oleh Orsolini yang selalu tampil apik melawan Inter.
Pertandingan ini diprediksi akan berjalan ketat dan penuh drama. Inter Milan, dengan pengalaman dan kedalaman skuad yang mumpuni, akan berupaya memaksimalkan setiap peluang. Mereka belum pernah bermain imbang sejak Juni lalu, menunjukkan mentalitas pemenang yang kuat. Sementara itu, Bologna akan mengandalkan semangat juang dan organisasi permainan yang solid untuk meredam serangan lawan. Meskipun Bologna memiliki potensi untuk menyulitkan, kualitas individu dan ketajaman lini depan Inter, terutama dari seorang Lautaro Martinez, diperkirakan akan menjadi penentu hasil akhir di Stadion Al-Awwal Park. Inter diprediksi akan keluar sebagai pemenang dengan skor tipis, melangkah ke final Supercoppa Italiana.











Tinggalkan komentar