Isak Rp 2,8 T Loyo Bintang Lain Justru Bersinar

El-Shinta

18 Desember 2025

3
Min Read

Ekonesia – Investasi besar Liverpool senilai Rp 2,8 triliun pada Alexander Isak kini menjadi sorotan tajam. Penyerang mahal ini dinilai belum mampu menunjukkan performa terbaiknya di Anfield, sementara secara mengejutkan, nama lain justru tampil gemilang dan mencuri perhatian. Situasi ini memicu pertanyaan serius mengenai kesiapan fisik dan adaptasi Isak di tengah ketatnya persaingan Liga Primer Inggris.

Kedatangan Isak ke Merseyside pada awal September lalu diwarnai drama transfer yang panjang dari Newcastle United. Proses kepindahan yang berlarut-larut ini membuat sang striker tidak menjalani program pramusim yang ideal, baik bersama klub lamanya maupun dengan skuad The Reds. Ia bahkan sempat berlatih secara terpisah, sebuah kondisi yang jelas berdampak pada kebugaran optimalnya. Padahal, musim sebelumnya bersama Newcastle, Isak adalah mesin gol yang konsisten, mencetak 23 gol. Namun, di Liverpool, ia baru membukukan satu gol di Premier League, ditambah lagi cedera pangkal paha pada Oktober semakin memperlambat proses adaptasinya.

Isak Rp 2,8 T Loyo Bintang Lain Justru Bersinar
Gambar Istimewa : gilabola.com

Mantan bek Liverpool, Stephen Warnock, memberikan pandangan kritis terkait kondisi Isak. Menurutnya, tanpa pramusim yang kompetitif dan intens bersama rekan setim, seorang pemain akan kesulitan mencapai ritme pertandingan yang dibutuhkan. Latihan individu, seberapa pun kerasnya, tidak mampu mereplikasi tekanan dan persaingan yang ada dalam sesi latihan tim atau pertandingan sesungguhnya. Warnock mengamati bahwa akselerasi dan ledakan kecepatan yang menjadi ciri khas Isak di masa lalu kini jarang terlihat, mengindikasikan bahwa ia belum sepenuhnya nyaman dengan kondisi fisiknya saat ini. Perbedaan performa Isak yang sekarang dengan versi terbaiknya di Newcastle sangat mencolok, dan ini lebih kepada masalah kesiapan fisik dan mental daripada kualitas teknis.

Di tengah kesulitan Isak, Hugo Ekitike justru tampil melampaui ekspektasi. Penyerang muda Prancis ini telah mencetak 10 gol sejak bergabung pada musim panas dan menunjukkan konsistensi luar biasa dalam skema permainan Liverpool. Warnock menduga, keputusan Liverpool merekrut Isak dan Ekitike secara bersamaan dipengaruhi oleh cedera serius yang menimpa Diogo Jota, yang membuat klub kekurangan opsi di lini serang. Awalnya, Ekitike diproyeksikan sebagai investasi jangka panjang yang akan beradaptasi perlahan di bawah bayang-bayang Isak. Namun, realitasnya kini berbalik; Ekitike terbukti lebih siap secara fisik dan mental, bahkan menjadi pilihan utama di lini depan.

Manajemen Liverpool kini dihadapkan pada dilema. Memaksakan Isak untuk segera membuktikan nilai transfernya di musim ini mungkin bukan langkah bijak mengingat kendala kebugaran yang nyata. Memberinya waktu hingga pramusim penuh berikutnya tampaknya lebih masuk akal, meskipun itu berarti Isak harus rela tertinggal sementara dari Ekitike dalam hierarki penyerang. Kesabaran akan menjadi kunci bagi Liverpool untuk memastikan investasi triliunan rupiah ini tidak berakhir sia-sia.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post