Ekonesia – PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII menunjukkan komitmen luar biasa dalam mengakselerasi pembangunan nasional. Hingga Oktober 2025, perusahaan ini telah mengucurkan jaminan senilai total Rp 112 triliun untuk 55 proyek infrastruktur strategis di seluruh penjuru Tanah Air, sebuah langkah signifikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan.
Plt Direktur Utama PT PII Andre Permana menjelaskan bahwa dari puluhan proyek tersebut, 37 di antaranya dijalankan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sementara 18 proyek lainnya menggunakan skema pembiayaan non-KPBU. "Secara nasional, kami telah menjalankan mandat dengan memberikan 55 penjaminan, di mana 37 di antaranya melalui skema KPBU," ungkap Andre saat kunjungan kerja di Karawang, Jawa Barat.

Dampak positif kehadiran PT PII tak berhenti di situ. Keberadaan jaminan ini berhasil menarik minat sektor swasta untuk menanamkan modal hingga sekitar Rp 573 triliun pada berbagai proyek infrastruktur. Ini merupakan angin segar yang diharapkan mampu meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam membiayai pembangunan.
Jaminan PT PII merambah tujuh sektor vital, meliputi pariwisata, ketenagalistrikan, telekomunikasi, air minum, transportasi, jalan, hingga konservasi energi. Berkat dukungan ini, berbagai capaian konkret telah terwujud di lapangan.
Di sektor transportasi dan jalan, PT PII berperan besar dalam pembangunan 17 ruas jalan tol sepanjang 1.033 kilometer, 3 ruas jalan nasional sepanjang 123 kilometer, 38 jembatan, dan 4 jalan layang. Tak hanya itu, proyek jalur kereta api Makassar-Parepare sepanjang 142 kilometer kini berjalan mulus, serta fasilitas uji tipe kendaraan bermotor di Proving Ground Bekasi turut mendapat jaminan. Bahkan, layanan penerangan jalan daerah pun meningkat drastis dengan penjaminan di 20.374 titik.
Sektor telekomunikasi juga merasakan manfaatnya. PT PII menjamin pemerataan konektivitas di kawasan 3T (tertinggal, terdepan, terluar), pembangunan 24.316 kilometer kabel serat optik antar pulau, 55 microwave links, dan 37.000 titik layanan publik melalui satelit SATRIA-1 yang didukung 11 satelit bumi dengan kecepatan 150 Gbps.
Dalam bidang ketenagalistrikan, jaminan PT PII berkontribusi pada peningkatan kapasitas produksi listrik sebesar 2.428 MW. Dukungan juga diberikan untuk peningkatan rasio bauran energi terbarukan melalui pembangkit panas bumi dan air sebesar 388 MW, serta rehabilitasi dan perluasan jaringan distribusi listrik tegangan menengah hingga 40.917 kilometer sirkuit (kms).
Terakhir, PT PII turut menjamin proyek strategis terkait cadangan pangan nasional. Hasilnya, kini terdapat tambahan cadangan gula sebanyak 7.982 metrik ton dan cadangan minyak goreng sebanyak 257.000 kiloliter, memperkuat ketahanan pangan Indonesia.











Tinggalkan komentar