Ekonesia – Heboh kabar penjualan beras bantuan bencana di Takengon, Aceh Tengah, Perum Bulog langsung angkat bicara! Informasi yang beredar luas di masyarakat ternyata HOAX alias tidak benar. Masyarakat diminta tidak panik dan menelan mentah-mentah informasi yang belum jelas kebenarannya.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Andi Afdal, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menjual beras bantuan bencana. Lalu, beras apa yang sebenarnya dijual?

Ternyata, beras yang dijual adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini merupakan penugasan rutin dari pemerintah untuk menjaga harga pangan tetap stabil, apalagi di tengah situasi darurat seperti bencana alam.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah juga memberikan pernyataan resmi yang menguatkan hal ini. Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106 Aceh Tengah tidak pernah memperjualbelikan beras bantuan bencana. Keterlibatan mereka hanya sebatas membantu penyaluran beras murah GPM dari gudang Bulog kepada masyarakat.
Keputusan ini diambil bersama Forkopimda Aceh Tengah dan Bulog untuk menjaga stabilitas pangan dan mencegah gejolak harga selama masa bencana. Gudang Bulog Takengon saat itu dipadati masyarakat yang membutuhkan beras, sementara distribusi pangan terhambat akibat banjir dan longsor.
Bulog menegaskan bahwa seluruh beras bantuan bencana, bantuan sosial, maupun bantuan kedaruratan lainnya disalurkan secara gratis kepada masyarakat terdampak melalui berbagai mekanisme.
Saat ini, Bulog fokus mendukung penanganan akses pangan akibat bencana alam. Bersama TNI, Polri, dan Forkopimda Aceh Tengah, Bulog terus memperkuat kolaborasi dalam mempercepat penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat korban banjir.
Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi. Pastikan kebenarannya melalui sumber resmi pemerintah agar tidak menimbulkan keresahan di tengah upaya pemulihan akibat bencana.











Tinggalkan komentar