Ekonesia – Para insinyur konstruksi di Indonesia kini punya misi krusial: dekarbonisasi! Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ilham Akbar Habibie, menegaskan bahwa transisi hijau dalam dunia konstruksi adalah kunci reindustrialisasi yang berkelanjutan dan berpusat pada manusia.
Konsep ini sangat penting untuk diterapkan di Indonesia. Tujuannya adalah memastikan bahwa setiap proyek konstruksi mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang, mulai dari peningkatan kemampuan para ahli hingga kolaborasi erat antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta.

Senada dengan itu, Deputi Bidang Infrastruktur Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mouris Limanto, menyatakan bahwa pembangunan di Batam kini berorientasi pada kawasan ekonomi yang maju dan berkelanjutan. Ini adalah kontribusi nyata untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur di Batam akan dipastikan ramah lingkungan, terintegrasi, dan efisien. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menarik investasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sebagai pusat industri dan investasi internasional, Batam terus berupaya meningkatkan daya saingnya melalui pembangunan infrastruktur transportasi darat yang memadai. Jalan raya, bandara, dan pelabuhan menjadi tulang punggung konektivitas yang menggerakkan roda perekonomian.
Namun, tantangan tetap ada. Kondisi geologis dan dampak perubahan iklim menjadi perhatian serius dalam pembangunan infrastruktur jangka panjang. Inilah mengapa dekarbonisasi menjadi semakin penting untuk memastikan keberlanjutan pembangunan di masa depan.











Tinggalkan komentar