Ekonesia – Produsen otomotif pendatang baru, Lepas, punya strategi jitu untuk menghindari perang harga yang kerap terjadi di industri otomotif Indonesia. Alih-alih banting harga, mereka memilih fokus pada keunggulan teknologi dan fitur canggih yang ditawarkan.
Head of Dealer Network Development Lepas Indonesia, Reva Rackhmadi, mengungkapkan dua strategi utama. Pertama, pembatasan jumlah dealer di wilayah Jabodetabek maksimal 20 outlet. Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas harga di internal perusahaan.

Strategi kedua, Lepas akan bersaing secara sehat dengan mengandalkan teknologi dan keandalan produk. Mereka yakin, konsumen akan rela membayar lebih untuk fitur-fitur inovatif yang tidak dimiliki merek lain.
Lepas L8, model PHEV premium andalan mereka, menawarkan teknologi Automatic Parking Assist (APA) dan Remote Parking Assist (RPA) yang memudahkan pengalaman berkendara. Fitur-fitur ini diyakini menjadi daya tarik utama bagi konsumen.
Dengan konsumsi bahan bakar 1,49 L/100 km dan jangkauan EV hingga 100 km, Lepas L8 menawarkan efisiensi yang mengesankan. Dalam mode hybrid, mobil ini mampu menempuh jarak lebih dari 1.300 km, memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk menjelajah tanpa khawatir.
Lepas hadir dengan tiga pilar utama: Elegant at First Sight, Driving Essence, dan Life Extension. Mereka menargetkan konsumen yang menginginkan mobil ramah lingkungan dengan desain elegan dan performa mumpuni. Dengan strategi ini, Lepas optimis dapat bersaing di pasar otomotif Indonesia tanpa harus terlibat dalam perang harga yang merugikan.











Tinggalkan komentar