Ekonesia – Carragher menyoroti rapuhnya lini belakang Liverpool. Menurutnya, tanpa perbaikan signifikan di bursa transfer Januari, mimpi tampil di kompetisi elit Eropa bisa pupus. Inkonsistensi pemain belakang dan minimnya kedalaman skuad jadi sorotan utama.
Ekonesia – Start buruk Liverpool di musim ini jadi alarm bahaya. Dari 11 laga, lima kekalahan sudah diderita. Jumlah ini lebih banyak dari total kekalahan musim lalu saat mereka juara. Kini, Liverpool tercecer di posisi kedelapan klasemen, terpaut delapan poin dari puncak.
Ekonesia – Kekalahan telak dari Manchester City sebelum jeda internasional jadi bukti nyata masalah yang belum terpecahkan. Carragher menilai Liverpool kesulitan menghadapi tim yang mengandalkan duel fisik.
Ekonesia – Slot dinilai mencoba mengubah gaya bermain Liverpool menjadi lebih dominan dengan bola. Namun, perubahan ini belum berjalan mulus. Carragher mengkritik Slot yang terlalu memuji Pep Guardiola sebelum laga kontra City.
Ekonesia – Menurut Carragher, Liverpool seolah ingin meniru gaya tim lain, bukan memperkuat identitas sendiri. Ia yakin skuad saat ini belum siap bersaing dalam perburuan gelar. Suntikan pemain yang lebih kuat secara fisik dan jago duel satu lawan satu sangat dibutuhkan.
Ekonesia – Statistik mencatat, Liverpool baru mencatatkan tiga clean sheet di Premier League. Gawang mereka sudah kebobolan 17 gol di liga dan delapan gol di kompetisi lain. Performa Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate juga dinilai menurun.
Ekonesia – Rencana menambah kekuatan di musim panas lalu juga gagal. Marc Guehi nyaris bergabung, namun transfer itu urung terjadi di menit-menit akhir. Guehi masih berpotensi jadi target di Januari.
Ekonesia – Liverpool sebenarnya sudah mendatangkan Giovanni Leoni, namun bek muda Italia itu cedera parah saat debut. Kondisi ini semakin menipiskan kedalaman lini belakang The Reds.
Liverpool Terancam! 1 Hal Ini Wajib Dibenahi!
Tinggalkan komentar