Ekonesia – Data ekonomi Indonesia yang stabil di angka 5% ternyata punya efek berbeda di pasar modal dan nilai tukar rupiah. Analis menyoroti, meski pertumbuhan ekonomi ini jadi daya tarik investasi, ada faktor lain yang lebih dominan pengaruhi pergerakan IHSG dan rupiah.
Kenaikan IHSG belakangan ini, menurut pengamat, lebih didorong oleh harga saham yang sudah terdiskon dan serbuan investor ke saham-saham emas seiring meroketnya harga komoditas tersebut. Sektor kecerdasan buatan (AI) juga jadi incaran, meski teknologi ini belum banyak diterapkan di Indonesia.
Ironisnya, di tengah geliat pasar saham, investor asing justru masih getol melepas obligasi pemerintah (SBN). Akibatnya, rupiah terus tertekan terhadap dolar AS, kini berada di level yang mengkhawatirkan.
Kondisi ini membuka peluang bagi investor untuk berburu saham-saham murah di bursa. Namun, pertanyaan besarnya, sampai kapan IHSG bisa terus melaju kencang sementara rupiah terus merosot?
Tinggalkan komentar