Ekonesia – Bank DKI masih menunggu realisasi penempatan dana SAL dari Kemenkeu. Dirut Bank Jakarta, Agus H Widodo, menyatakan pihaknya belum menerima dana "nganggur" pemerintah, yang diperkirakan mencapai Rp10 triliun hingga Rp20 triliun. "Kita tunggu aja," ujarnya.
Bank Jakarta menyambut positif rencana tersebut. Agus menilai, penempatan dana ini justru akan mendorong pergerakan pasar. Sebelumnya, Agus menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk kepercayaan pemerintah terhadap Bank Jakarta dalam menjaga stabilitas keuangan daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta.

Penempatan dana ini bukan permohonan tambahan likuiditas. Likuiditas Bank Jakarta saat ini sehat, dengan rasio LDR terjaga. Dana pemerintah pusat akan menjadi stimulus positif untuk mempercepat penyaluran pembiayaan ke sektor produktif seperti UMKM, perdagangan, industri, dan jasa. Bank Jakarta siap melaksanakan amanah ini secara profesional dan prudent.
Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa telah menyuntik dana Rp 200 triliun ke lima bank Himbara. Terbaru, Purbaya berencana menempatkan dana menganggur pemerintah ke BPD dengan nilai Rp10 triliun hingga Rp20 triliun. Purbaya mengakui rencana ini berisiko, namun ia percaya diri bisa membuat skema yang aman. Kesiapan BPD dalam penyaluran kredit atau pembiayaan akan menjadi pedoman.










Tinggalkan komentar