Ekonesia – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memberikan bocoran arah kebijakan Kementeriannya di tahun 2026. Fokus utama? Transformasi produktivitas nasional yang siap mengubah wajah tenaga kerja Indonesia!
Strategi jitu disiapkan melalui pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi tenaga kerja, dan penguatan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di berbagai pelosok daerah. Tujuannya jelas: menciptakan tenaga kerja Indonesia yang bukan hanya banyak, tapi juga berkualitas dan kompetitif di era ekonomi baru.

Tak hanya itu, Menaker juga gencar mendorong transformasi digital pelayanan publik di sektor ketenagakerjaan. Penguatan Pusat Pasar Kerja, pengembangan Layanan Satu Data Ketenagakerjaan, dan peningkatan akses pelatihan serta sertifikasi berbasis kompetensi menjadi prioritas.
Kolaborasi erat antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja juga menjadi kunci. Menaker yakin, sinergi tripartit ini akan membangun sistem ketenagakerjaan yang adil dan berkelanjutan di tengah dinamika dunia kerja yang terus berubah.
Menaker menegaskan komitmennya untuk transformasi ketenagakerjaan yang inklusif, adaptif, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Setiap kebijakan dan program Kemnaker harus memberikan manfaat nyata bagi pencari kerja, pekerja, dan dunia usaha. Ini adalah amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Selama periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025, Kemnaker mencatat berbagai capaian penting dalam memperkuat ekosistem ketenagakerjaan nasional. Peningkatan kualitas pelatihan vokasi, perluasan kesempatan kerja, dan penguatan perlindungan bagi tenaga kerja di dalam dan luar negeri menjadi bukti nyata.
Salah satu program unggulan adalah Program Magang Nasional Batch 2 yang ambisius, menargetkan 80.000 peserta. Program yang akan berlangsung dari 24 November 2025 hingga 23 Mei 2026 ini bertujuan memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan industri, serta meningkatkan daya saing tenaga kerja muda. Program magang ini bukan sekadar penempatan sementara, tetapi jembatan nyata antara kompetensi dan kebutuhan industri.










Tinggalkan komentar