Ekonesia – Investasi di kawasan ASEAN ternyata menyimpan fakta mengejutkan! Selama ini, negara-negara Asia Tenggara terlalu bergantung pada kucuran dana dari Singapura. Ekonom mendesak agar sumber investasi diperluas demi kemandirian ekonomi regional.
Dominasi Singapura sebagai hub investasi memang tak terbantahkan. Banyak perusahaan global menitipkan modalnya di sana sebelum disalurkan ke negara ASEAN lainnya. Namun, ketergantungan ini bisa menjadi bumerang.

KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur sebenarnya telah menghasilkan kesepakatan penting, termasuk penguatan perdagangan intra-ASEAN. Sayangnya, kontribusi negara ASEAN lain masih minim. Malaysia baru terlihat di sektor perkebunan, sementara hilirisasi mineral dan industri padat karya masih lesu.
Indonesia sendiri telah menyerukan integrasi ekonomi kawasan yang modern dan berkelanjutan. Pembaruan aturan perdagangan barang melalui ATIGA Upgrade diharapkan dapat mendorong praktik perdagangan yang lebih ramah lingkungan dan memperkuat UMKM.
Laporan ASEAN Investment Report 2025 mencatat, FDI ke ASEAN tumbuh 8,5 persen mencapai 226 miliar dolar AS. Namun, hanya 14 persen yang berasal dari sesama negara ASEAN. Ini menjadi pekerjaan rumah besar untuk mengurangi ketergantungan dan mendorong investasi yang lebih merata di kawasan.










Tinggalkan komentar