Ekonesia – Kabar membanggakan datang dari panggung mode dunia! Indonesia berhasil menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan industri busana muslim atau modest fashion terunggul. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengumumkan pencapaian gemilang ini, mengungguli negara-negara seperti Malaysia, Italia, Turki, bahkan Singapura.
Laporan State of Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024-2025 menempatkan Indonesia di posisi ketiga dalam pengembangan ekosistem industri halal secara keseluruhan, di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Namun, ada kejutan menarik! Skor Indonesia melonjak drastis, sementara Malaysia justru mengalami penurunan. Apa yang membuat Indonesia begitu istimewa di mata dunia?

Penilaian ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk finansial, regulasi halal, kesadaran masyarakat, sosial, dan inovasi. Indonesia unggul dalam modest fashion dengan skor 106,5, diikuti farmasi dan kosmetik halal di peringkat kedua dengan skor 85,8. Sektor makanan halal masih perlu ditingkatkan, saat ini berada di posisi keempat.
Potensi pasar halal global memang sangat menggiurkan. Pada tahun 2023, konsumsi umat Muslim di enam sektor ekonomi syariah mencapai 2,43 triliun dolar AS, dan diperkirakan akan terus tumbuh hingga 3,36 triliun dolar AS pada tahun 2028. Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi pasar domestik yang sangat besar.
Kinerja industri halal Indonesia terus menunjukkan tren positif. Saat ini, terdapat lebih dari 140 ribu perusahaan industri halal di Indonesia, didominasi oleh sektor makanan halal. Investasi di sektor ini juga terus meningkat, menjadikan Indonesia sebagai penerima investasi terbesar di antara negara-negara lain.
Namun, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara OKI masih perlu ditingkatkan. Dengan potensi yang begitu besar, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemain utama dalam pasar halal global. Akankah Indonesia mampu mempertahankan posisinya sebagai raja modest fashion dunia dan terus mengembangkan industri halal? Kita tunggu saja!
Tinggalkan komentar