Ekonesia – Lo Kheng Hong, investor saham legendaris Indonesia, baru-baru ini membuat pernyataan kontroversial. Menurutnya, kebiasaan menabung yang dianggap baik oleh banyak orang, justru berpotensi menjerumuskan pada kemiskinan di masa depan. Kok bisa?
LKH, sapaan akrabnya, berpendapat bahwa menyimpan uang di bank sama saja membiarkan nilai uang tergerus inflasi. Alih-alih bertambah, uang yang disimpan justru semakin lama semakin kecil nilainya. Bukan hanya menabung, LKH juga kurang tertarik dengan obligasi karena imbal hasilnya dianggap tidak sepadan.

Lantas, apa pilihan LKH? Jawabannya adalah saham! Pria yang dikenal dengan julukan "Warren Buffett-nya Indonesia" ini mengaku meraup kekayaan berlimpah dari investasi saham. Ia bahkan menyebut Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai ladang cuan bagi investor jangka panjang.
LKH sangat percaya pada potensi pasar modal Indonesia. Ia menyayangkan masih banyak masyarakat yang lebih memilih menyimpan uang di bank atau membeli properti daripada berinvestasi saham. Padahal, menurutnya, saham menawarkan imbal hasil yang jauh lebih menarik.
Ketelitian adalah kunci sukses LKH dalam berinvestasi. Ia rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya. Salah satu momen penting dalam karirnya adalah ketika ia membeli saham PT United Tractors Tbk (UNTR) pada tahun 1998. Saat itu, UNTR mencatatkan kerugian, namun LKH melihat potensi besar di balik angka-angka tersebut. Keputusannya terbukti tepat, dan sejak saat itu LKH terus menuai sukses di pasar modal.
Tinggalkan komentar