Ekonesia – Legenda Manchester United, Paul Scholes, mengkritik keras kebijakan transfer klub yang dianggapnya merusak pemain muda. Scholes mempertanyakan keputusan melepas Rasmus Hojlund dan mendatangkan Benjamin Sesko. Menurutnya, langkah ini justru kontraproduktif.
Scholes merasa MU mengulangi kesalahan lama dengan bertumpu pada satu striker muda. Kedatangan Sesko diharapkan meningkatkan produktivitas lini depan, namun peminjaman Hojlund ke Napoli dinilai aneh. Kini, beban berat ada di pundak Sesko seorang.

Scholes mengingatkan bahwa pemain muda seperti Hojlund dan Sesko butuh waktu adaptasi. Mereka seharusnya tidak langsung dibebani tanggung jawab penuh. Idealnya, klub memiliki tiga atau empat penyerang untuk menghadapi musim panjang.
Scholes mencontohkan era Sir Alex Ferguson, di mana MU selalu punya banyak opsi di lini depan. Rotasi pemain seperti Andy Cole, Dwight Yorke, Teddy Sheringham, dan Ole Gunnar Solskjaer membuat semua pemain termotivasi dan tajam.
Scholes juga menyinggung trio Ronaldo, Rooney, dan Tevez yang memberikan kedalaman skuad luar biasa. Menurutnya, MU saat ini kekurangan opsi berkualitas, sehingga Amorim akan kesulitan menjaga performa tim sepanjang musim.
Sementara itu, Sesko dinilai sebagai pembelian terburuk musim panas ini. Masa depan Kobbie Mainoo juga belum pasti, menambah kekhawatiran Scholes tentang arah pembangunan skuad MU.










Tinggalkan komentar