Ekonesia – Dunia pendidikan Indonesia lagi disorot tajam nih! Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia blak-blakan minta pemerintah buat rombak total sistem pendidikan. Soalnya, miris banget, ada ratusan ribu lulusan sarjana yang masih nganggur!
Shinta Widjaja Kamdani, petinggi Kadin, bilang ada jurang menganga antara skill lulusan dan kebutuhan industri. Bayangin aja, di tahun 2023, ada 842 ribu lulusan diploma dan sarjana yang terlunta-lunta cari kerja. Ini bukti nyata ada masalah serius soal kompetensi.

Kadin juga nyentil soal anggapan sekolah berstandar global itu harus pakai kurikulum asing. Padahal, kata Shinta, kualitas pendidikan itu ditentukan sama guru yang kompeten, kurikulum yang relevan, dan sistem penilaian yang kredibel. Bukan cuma soal ikut-ikutan kurikulum luar negeri.
Selain itu, produktivitas tenaga kerja kita juga masih ketinggalan jauh dibanding negara tetangga. OECD mencatat, produktivitas Indonesia cuma sepertiga dari rata-rata negara anggota OECD. Jumlah tenaga kerja banyak, tapi kualitasnya perlu ditingkatkan biar bisa bersaing di kancah global.
Revolusi Industri 4.0 dan digitalisasi juga bikin kebutuhan skill baru makin mendesak. McKinsey Global Institute memperkirakan, di tahun 2030, 23 juta pekerjaan di Indonesia bisa hilang karena otomatisasi kalau tenaga kerja nggak dibekali skill baru. Pendidikan itu tanggung jawab bersama, bukan cuma pemerintah, tapi juga dunia usaha, akademisi, dan masyarakat.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI Stella Christie, menekankan pentingnya mendorong perguruan tinggi jadi research university. Universitas berbasis riset bisa menghasilkan inovasi baru yang berdampak besar buat ekonomi.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Fajar Riza Ul Haq, bilang transformasi pendidikan nggak harus selalu ganti kurikulum. Yang penting, gimana guru bisa mengajarkan kurikulum itu dengan baik. Kompetensi abad ke-21 bukan soal seberapa banyak materi yang diajarkan, tapi gimana cara dan alasan materi itu diajarkan.











Tinggalkan komentar