Ekonesia – UMKM Badui unjuk gigi di Festival Seni Multatuli Rangkasbitung! Para pengrajin dari pedalaman Lebak, Banten ini hadir mempromosikan produk unggulan mereka, mendongkrak ekonomi masyarakat adat.
Jamal, salah satu pelaku UMKM Badui, mengungkapkan kegembiraannya bisa berpartisipasi. Di gerai mereka di Alun-Alun Timur Rangkasbitung, beragam kerajinan adat dipamerkan, mulai dari harga Rp20 ribu hingga Rp1,2 juta.

Kain tradisional motif Janggawari jadi primadona dengan harga Rp1,2 juta, disusul kain pewarna alam Rp500 ribu, songket biasa Rp250 ribu, dan kadu mancung Rp300 ribu. Kebaya perempuan dijual Rp150 ribu, kampret Rp300 ribu per pasang, selendang kecil Rp20 ribu, lomar (ikat kepala) Rp100 ribu, dan koja (tas) Rp250 ribu.
"Semua ini hasil karya kami," ujar Jamal, bangga dengan produk kerajinan yang dipamerkan selama festival yang berlangsung dari 19 hingga 21 September 2025 itu.
Pengunjung dari Banten, Jawa Barat, Lampung, hingga DKI Jakarta diprediksi akan membanjiri gerai UMKM Badui. Pengalaman tahun lalu menunjukkan, permintaan sangat tinggi hingga mereka kewalahan melayani pembeli.
"Festival ini sangat membantu ekonomi keluarga kami," imbuh Jamal, enggan mengungkap omzet yang diraih.
Santa, pelaku UMKM Badui lainnya, juga merasakan dampak positif festival ini. Selain menjual produk sendiri, ia juga mengambil barang dari pengrajin lain. "Omzetnya lumayan, banyak yang cari kerajinan khas Badui," jelasnya.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa, menegaskan komitmennya untuk terus mempromosikan produk Badui di setiap Festival Seni Multatuli Rangkasbitung. Tujuannya agar semakin dikenal luas dan meningkatkan pendapatan UMKM Badui.
Saat ini, terdapat sekitar 2.000 UMKM Badui yang masih berproduksi secara tradisional. Pemerintah daerah terus berupaya memberikan pembinaan, pelatihan, dan promosi agar produk mereka bisa bersaing di pasar domestik maupun internasional.
"Perputaran uang dari kerajinan adat bisa mencapai ratusan juta per tahun, dan menumbuhkan ekonomi masyarakat adat," pungkas Imam.
Tinggalkan komentar