Ekonesia – Kabar gembira bagi para fresh graduate! Program magang berbayar digadang-gadang menjadi jurus jitu pemerintah untuk menekan angka pengangguran yang terus menghantui.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menyatakan bahwa program ini adalah angin segar bagi lulusan baru yang seringkali kebingungan mencari pekerjaan setelah lulus. Program ini menargetkan akar masalah pengangguran dan diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran secara signifikan.

Pemerintah, melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, telah mengumumkan program magang bagi lulusan S1 dan D3 maksimal satu tahun setelah kelulusan. Tahap awal menargetkan 20 ribu peserta dengan masa magang enam bulan. Setiap peserta akan menerima gaji setara UMP, sekitar Rp3,3 juta per bulan, dengan anggaran total mencapai Rp198 miliar.
Iwan menambahkan, skema ini tak hanya mengurangi pengangguran di kalangan muda, tetapi juga berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya gaji, para peserta magang dapat berkontribusi pada perekonomian.
Namun, Iwan menekankan pentingnya keseriusan peserta dalam memanfaatkan program ini. Diharapkan, program ini dapat menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing. Ia juga berharap program ini tidak berhenti di gelombang pertama saja.
Program magang berbayar ini merupakan bagian dari delapan program stimulus ekonomi 2025 yang diluncurkan pemerintah. Menko Airlangga memperkirakan sekitar 10% dari lulusan baru dapat langsung terserap ke dunia kerja melalui skema link-and-match dengan industri. Pemerintah juga menyiapkan mekanisme khusus bagi lulusan dari daerah 3T, yang akan dikelola langsung oleh pemerintah pusat agar dapat ditempatkan di lapangan kerja sesuai kebutuhan.
Tinggalkan komentar