Ekonesia – Siapa sangka, hutan sosial ternyata bisa jadi mesin penggerak ekonomi hijau yang dahsyat? Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa pemanfaatan hutan sosial yang tepat adalah kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Kolaborasi lintas sektor menjadi fondasi utama. Pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat bersatu padu menjaga ekosistem, menciptakan keseimbangan lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan. Ini bukan lagi mimpi, tapi realita yang bisa kita wujudkan bersama.

Contoh nyata kesuksesan ini adalah Kelompok Tani Cinta Mangrove di Batu Bara, Sumatera Utara. Mereka membuktikan bahwa perhutanan sosial bukan hanya teori, tapi bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp2 miliar per tahun! Wisata alam berbasis hutan mangrove menjadi daya tarik utama, lengkap dengan jungle track, kuliner lezat, dan spot foto yang instagramable.
Lebih dari sekadar tempat wisata, kawasan mangrove ini juga menjadi rumah bagi burung migran dan spesies langka. Potensi ekowisata berbasis pengamatan burung pun semakin terbuka lebar. Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita dukung perhutanan sosial dan wujudkan ekonomi hijau yang berkelanjutan!
Tinggalkan komentar