Ekonesia – Kabar gembira datang dari emiten kesehatan PT Medela Potentia Tbk (MDLA) yang sukses mencatatkan kinerja ciamik di semester I-2025. Pendapatan konsolidasi perusahaan meroket hingga Rp7,4 triliun, melonjak 3,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan pendapatan ini berimbas positif pada laba bersih MDLA yang melesat 15,8% menjadi Rp200 miliar. Tak hanya itu, perusahaan juga gencar memperluas jangkauan dengan membangun gudang distribusi baru di Medan yang dilengkapi fasilitas cold chain berstandar tinggi. Gudang ini ditargetkan beroperasi pada kuartal IV-2026.

MDLA juga tak ketinggalan berinvestasi dalam teknologi. Mereka mengimplementasikan sistem perencanaan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu meningkatkan akurasi proyeksi permintaan hingga 100% dan menekan potensi out of stock hingga nyaris nol.
Perusahaan juga terus memperkuat portofolio produk dengan menggandeng tiga mitra prinsipal strategis baru di segmen Consumer Health dan Medical Devices. Unit usaha digital, aplikasi GoApotik, juga terus menunjukkan pertumbuhan positif dan mencetak laba. Sementara itu, kanal B2B melalui ekosistem aplikasi GPOS mencatat kenaikan penjualan sebesar 15% dengan penambahan coverage hingga 26%.
Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Krestijanto Pandji, mengungkapkan bahwa hasil positif ini mencerminkan fundamental bisnis yang kuat dan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan masyarakat.
Penguatan portofolio produk juga menjadi fokus utama perusahaan. Own brand milik entitas anak PT Djembatan Dua (DD) yakni Stardec meluncurkan dua produk baru, yaitu Stardec DecaCare dan Stardec DecaMed IV, yang memperkuat portofolio brand Stardec dengan total tiga belas SKU.
Produksi alat kesehatan di PT Deca Metric Medica juga mengalami lonjakan hingga 145% seiring dengan permintaan pasar yang meningkat. Produk Stardec DecaFix dan Stardec DecaMed-T bahkan telah diekspor perdana ke kawasan Kamboja dan Timor Leste.
Sebagai informasi, produk perawatan luka ini merupakan hasil manufaktur alat kesehatan milik entitas anak PT Deca Metric Medica (DMM), yang berfokus pada produksi alat kesehatan berstandar internasional. DMM telah memperoleh sertifikasi ISO 13485:2016 dan sertifikasi Halal.
Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2024, MDLA telah mendistribusikan dana hasil IPO dengan total Rp 313 miliar kepada PT Anugrah Argon Medica dan PT Deca Metric Medica.
MDLA juga berkomitmen terhadap keberlanjutan melalui inisiatif Environmental, Social, and Governance (ESG). Perusahaan terus menggunakan armada distribusi ramah lingkungan dan mendukung program cek kesehatan gratis. MDLA juga menjalankan program efisiensi energi, penurunan emisi, serta kontribusi sosial melalui Argon Peduli.
Tinggalkan komentar