Ekonesia – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) menghantam industri minyak dan gas (migas) global di tahun 2024-2025. Sejumlah perusahaan raksasa terpaksa merumahkan ribuan karyawan di tengah tekanan harga minyak dan konsolidasi industri.
Penurunan harga minyak mentah Brent hingga 10% pada 2025, akibat peningkatan produksi OPEC+ dan ketidakpastian kebijakan perdagangan AS, menjadi salah satu pemicu utama. Berikut daftar perusahaan migas yang melakukan PHK besar-besaran:
OMV dikabarkan akan memangkas 2.000 karyawan dari total 23.000 staf. ConocoPhillips bahkan berpotensi memangkas 20-25% tenaga kerjanya. SLB melakukan penataan ulang fungsi dan pengurangan tenaga kerja. Chevron berencana mengurangi 15-20% karyawan secara global. APA Corp telah memecat hampir 300 karyawan. Halliburton merumahkan 290 pekerja dan menutup kantor lokal. BP mengumumkan pemangkasan lebih dari 5% tenaga kerja globalnya, setara 7.000 orang. Petronas berencana PHK sekitar 10% pekerjanya. Civitas Resources diperkirakan akan memecat 10% pekerja. Harbour Energy berencana memangkas 250 pekerja di Inggris. Equinor akan memecat 20% atau 250 orang dari divisi energi terbarukan. Shell berencana mengurangi 20% tenaga kerja eksplorasi dan pengembangan migas. Exxon Mobil berencana memangkas hampir 400 orang di Texas.
Tinggalkan komentar