Ekonosia Olahraga – Klausul penjualan penuh Manchester United kembali menghidupkan spekulasi, namun nama Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, yang sempat menjadi harapan fans, kini benar-benar tak berminat. Pengusaha Qatar itu telah menutup pintu untuk Setan Merah dan mengalihkan fokus ke proyek olahraga global, termasuk ambisi Qatar menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
Sheikh Jassim, melalui Nine Two Foundation, sempat mengajukan lima tawaran fantastis, mencapai Rp 105 Triliun, untuk membeli Manchester United pada tahun 2023. Visinya adalah mengembalikan kejayaan klub dengan investasi besar di Old Trafford, pusat latihan, akademi, dan komunitas lokal. Namun, perbedaan harga dengan keluarga Glazer menjadi batu sandungan utama.
Keluarga Glazer tetap pada pendiriannya dengan harga Rp 131 Triliun, membuat Sheikh Jassim akhirnya mundur pada Oktober 2023. Mundurnya Sheikh Jassim membuka jalan bagi Sir Jim Ratcliffe untuk mengakuisisi 25% saham klub. Meskipun klausul "drag-along right" kini aktif, memungkinkan penjualan penuh klub, Sheikh Jassim menegaskan tidak akan kembali ke meja perundingan.
Lahir pada tahun 1978, Sheikh Jassim adalah putra mantan Emir Qatar. Ia memiliki rekam jejak panjang di sektor finansial, memimpin Qatar Islamic Bank sejak 2005 dan menduduki posisi penting di berbagai perusahaan terkemuka. Kini, ambisinya lebih tertuju pada proyek strategis berskala besar, sejalan dengan visi Qatar untuk menjadi pusat olahraga dunia.
Dengan fokus yang telah bergeser, mimpi para penggemar Manchester United untuk melihat Sheikh Jassim memimpin klub berakhir. Babak usahanya di sepak bola Inggris telah ditutup, dan kini ia siap menghadapi tantangan baru di panggung olahraga global.
Tinggalkan komentar