Mimpi Ubi Talas Ubah Nasib Raja Rokok?

Agus Riyadi

25 Agustus 2025

2
Min Read
Mimpi Ubi Talas Ubah Nasib Raja Rokok?

Ekonesia Market – Kisah sukses PT Bentoel, salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, ternyata berawal dari sebuah mimpi. Ong Hok Liong, sang pendiri, mendapatkan ilham untuk mengganti nama produknya setelah bermimpi melihat ubi talas saat berziarah.

Awalnya, Ong Hok Liong mendirikan pabrik rokok di Malang pada era 1930-an dengan nama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong, yang kemudian berubah menjadi Hien An Kongsie. Produk-produk awal mereka termasuk rokok cap Burung, Klabang, dan Djeroek Manis.

Mimpi Ubi Talas Ubah Nasib Raja Rokok?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Namun, titik balik terjadi pada 1950-an. Ong Hok Liong bermimpi melihat ubi talas (bentul dalam bahasa Jawa) saat berziarah ke makam Mbah Djugo di Gunung Kawi. Juru kunci makam menafsirkan mimpi itu sebagai pertanda untuk mengganti nama perusahaan.

Dari sinilah lahir nama "Bentoel," yang merupakan ejaan lama dari "bentul." Perubahan nama ini membawa keberuntungan bagi perusahaan. Pada tahun 1954, perusahaan resmi berganti nama menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel dan mengalami pertumbuhan pesat. Bahkan, sebelum tahun 1960, jumlah karyawan telah mencapai 3.000 orang. Iklan mereka pun sangat populer dengan slogan "Memang betul merokok tjap Bentoel."

Sayangnya, kejayaan Bentoel tidak berlangsung selamanya. Pada 1980-an, perusahaan terlilit utang hingga ratusan juta dolar AS. Akibatnya, keluarga Ong Hok Liong terpaksa melepas 70% saham mereka. Sempat ada upaya dari Tommy Soeharto untuk membeli saham tersebut, namun akhirnya Bentoel jatuh ke tangan Rajawali Group milik Peter Sondakh.

Pada tahun 2000, Bentoel resmi menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Saat ini, mayoritas saham Bentoel dikuasai oleh British American Tobacco (BAT) dengan kepemilikan 92,48%, sementara sisanya dimiliki oleh publik. Kisah Bentoel menjadi contoh menarik bagaimana sebuah mimpi bisa mengubah nasib sebuah perusahaan, meskipun pada akhirnya harus berpindah tangan ke pemilik baru. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post