Pariaman: Penyu Jadi Magnet Wisata Edukasi!

Rachmad

21 Agustus 2025

2
Min Read
Pariaman: Penyu Jadi Magnet Wisata Edukasi!

Ekonesia Ekonomi – Wali Kota Pariaman, Yota Balad, menegaskan bahwa konservasi penyu di wilayahnya bukan hanya sekadar upaya pelestarian satwa langka, tetapi juga menjadi daya tarik wisata edukatif yang signifikan. Lokasi konservasi yang berada di Pantai Desa Apar, sebuah destinasi wisata populer, memungkinkan wisatawan untuk menikmati keindahan pantai sambil belajar tentang pentingnya melindungi penyu.

Yota Balad menekankan pentingnya konservasi ini sebagai pusat edukasi, terutama bagi anak-anak, untuk meningkatkan kesadaran akan upaya penyelamatan penyu dari kepunahan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai mitos tentang khasiat telur penyu dan menyerahkan telur yang ditemukan ke pihak konservasi. Pemerintah Kota Pariaman terus berupaya melakukan sosialisasi untuk mencegah perdagangan dan konsumsi telur penyu, yang dapat berakibat hukum.

Pariaman: Penyu Jadi Magnet Wisata Edukasi!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Menurut data dari UPTD Konservasi dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar, sepanjang tahun 2025, sekitar 800 tukik telah dilepaskan ke laut. Telur-telur penyu yang ditetaskan di konservasi sebagian besar berasal dari masyarakat yang menyerahkannya melalui sistem adopsi dengan biaya transportasi Rp3.150 per butir. Wisatawan juga dapat berpartisipasi dalam pelepasan tukik dengan tarif Rp5.000 per ekor. Namun, pengelola sedang merancang skema pelepasan yang lebih konservatif untuk menjaga keseimbangan antara edukasi dan pelestarian. Informasi ini dihimpun ekonosia.com dari berbagai sumber.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post