Ekonesia Ekonomi – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) bersiap mengirimkan 2.000 personel dalam Ekspedisi Patriot ke 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia. Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, dijadwalkan memberikan pembekalan dan melepas tim ekspedisi pada Minggu dan Senin, 24-25 Agustus mendatang.
Tim Ekspedisi Patriot ini bukan sekadar jalan-jalan. Mereka mengemban misi penting, yaitu memetakan potensi ekonomi kawasan transmigrasi. Tujuannya adalah menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dan mendorong industrialisasi berbasis industri rakyat.

Menurut keterangan resmi dari Kementrans, hasil penelitian tim ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan hilirisasi, industrialisasi, dan investasi di kawasan transmigrasi. Pemerintah ingin memastikan kawasan transmigrasi layak untuk pembangunan ekonomi skala besar atau pemberian insentif industrialisasi, bukan hanya UMKM.
"Penugasan Tim Ekspedisi Patriot berkaitan dengan penilaian kawasan layak atau tidak untuk pembangunan kawasan ekonomi atau pemberian insentif pembangunan industrialisasi bukan skala UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), pemetaan produk komoditi unggulan, evaluasi berkala potensi kawasan transmigrasi," ujar Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, seperti dikutip dari Ekonesia.com.
Selain Ekspedisi Patriot, Kementrans juga berencana meluncurkan Program Beasiswa Patriot pada tahun 2026. Beasiswa ini akan diberikan kepada mahasiswa S2 dan S3 yang melakukan penelitian di kawasan transmigrasi prioritas, seperti Barelang (Kepulauan Riau), Mamuju (Sulawesi Barat), Sumba Timur (Nusa Tenggara Timur), dan Merauke (Papua Selatan). Beasiswa ini diharapkan dapat menggabungkan pendekatan akademik dengan praktik pemberdayaan masyarakat.
Tinggalkan komentar