Indramayu Lepas Predator! Tikus Sawah Auto Minggat?

Rachmad

17 Agustus 2025

2
Min Read
Indramayu Lepas Predator! Tikus Sawah Auto Minggat?

Ekonesia Ekonomi – Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengambil langkah unik dan berani dalam mengatasi masalah hama tikus yang meresahkan para petani di wilayahnya. Bersama dengan kelompok tani setempat, ia melepasliarkan ratusan ekor ular, belasan burung hantu, dan puluhan biawak ke area persawahan Indramayu, Jawa Barat. Aksi ini diharapkan dapat menjadi solusi alami dan berkelanjutan untuk mengendalikan populasi tikus yang merugikan.

Lucky Hakim menjelaskan bahwa pelepasan predator alami ini bertujuan untuk memulihkan keseimbangan ekosistem di area persawahan. "Kami melepas 200 ekor ular, 10 ekor burung hantu, dan sekitar 20 ekor biawak. Harapannya, rantai makanan di sawah bisa kembali seimbang dan tikus tidak lagi menjadi masalah utama," ujarnya.

Indramayu Lepas Predator! Tikus Sawah Auto Minggat?
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Ular dipilih dalam jumlah yang lebih banyak karena kemampuannya untuk masuk ke dalam lubang-lubang tanah yang menjadi sarang tikus. Sementara burung hantu, sebagai predator nokturnal, akan berburu tikus di malam hari. Biawak juga berperan penting dalam memangsa tikus dan menjaga populasi mereka tetap terkendali.

Lucky menambahkan bahwa satwa liar seperti ular, biawak, dan burung hantu dulunya merupakan bagian integral dari ekosistem Indramayu. Namun, populasi mereka menurun akibat perburuan oleh warga. Ia mengimbau para petani untuk tidak membunuh ular yang mereka temui di sawah, karena keberadaan reptil tersebut sangat membantu dalam mengurangi populasi tikus. Ular yang dilepas adalah jenis tidak berbisa dengan warna kuning kecoklatan, sehingga aman bagi manusia.

Hariono, seorang petani setempat, menyambut baik inisiatif ini. Ia mengungkapkan bahwa serangan hama tikus saat ini sangat parah, bahkan memaksa sebagian petani untuk menanam ulang padi. Upaya pemberantasan menggunakan racun dan perangkap selama ini kurang efektif karena tikus seringkali enggan memakan umpan. "Dengan adanya pelepasan ular dan burung hantu, kami berharap hama tikus bisa berkurang secara signifikan dan hasil panen kami menjadi lebih aman," kata Hariono penuh harap.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post