Ekonesia Ekonomi – Di pelosok Sulawesi Selatan, tepatnya Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, harapan baru menyala berkat hadirnya listrik dari PT PLN (Persero). Momen bersejarah ini bertepatan dengan perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dengan inovasi SuperSUN, PLN berhasil menerangi wilayah terpencil yang selama ini belum tersentuh listrik. Sukacita terpancar saat listrik mulai mengaliri sekolah-sekolah di Seko.

Perjuangan PLN menghadirkan listrik di Seko tidaklah mudah. Tim PLN harus menempuh perjalanan darat sejauh 530 km dari Makassar ke Dusun Palandoan, Luwu Utara, selama 15 jam. Medan yang ekstrem memaksa mereka menggunakan ojek modifikasi khusus, yang disebut sebagai ojek termahal di Indonesia, untuk mengangkut material seberat 100 kg dan panel surya berukuran 230 cm menuju Desa Embonatana. Perjalanan sejauh 40 km ini memakan waktu 5 jam, melewati jurang, jalan berlumpur, terjal, dan sungai.
"Petugas menghadapi tantangan besar karena ukuran panel surya yang besar, sehingga butuh perjuangan ekstra untuk melewati jalan terowongan panjang, bahkan beberapa kali material harus dipikul untuk melewati jembatan sempit," ujar Rindy, Manager PLN Unit Layanan Masamba, yang memimpin tim.
Berkat kegigihan tim PLN, masyarakat, fasilitas umum, dan sekolah-sekolah di Seko kini memiliki akses listrik yang andal dan ramah lingkungan. Bagi warga, guru, dan murid, listrik bukan sekadar penerangan, melainkan simbol harapan untuk hidup lebih baik, belajar lebih lama, mengakses teknologi pendidikan, dan meraih mimpi.
Kepala Sekolah UPT SDN 095 Beroppa, Meri Harianti Kambuno, mengapresiasi program revitalisasi dan digitalisasi pembelajaran yang bekerja sama dengan PLN. Ia mengatakan bahwa listrik akan membawa dampak positif pada proses pembelajaran di kelas, memungkinkan pemanfaatan media elektronik untuk pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Inovasi SuperSUN telah menghadirkan listrik bersih dan menjadi tonggak sejarah penting bagi masyarakat Seko. Sebanyak 33 unit SuperSUN telah terpasang di berbagai lokasi, menerangi rumah ibadah, kantor desa, sekolah, dan fasilitas umum lainnya di Kecamatan Seko. Konten berita ini bersumber dari Ekonesia Ekonomi – yang telah diolah dan ditulis ulang.
Tinggalkan komentar