Ekonesia Ekonomi – Di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, sekelompok petani muda yang tergabung dalam "Brigade Pangan" tengah menyusun strategi ambisius: meraup omzet Rp2 miliar dari lahan sawah berteknologi yang mereka kelola. Lahan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan swasembada pangan.
Dengan rompi hijau kebanggaan, para petani muda ini berkumpul di Desa Ujung, Kecamatan Bati-Bati. Peta lahan seluas 359 hektare terbentang di hadapan mereka, menjadi panduan dalam merencanakan setiap langkah. Lahan ini ditetapkan sebagai percontohan pertanian modern oleh Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut.

Teknologi menjadi andalan utama Brigade Pangan. Mereka menyadari, bertani modern bukan sekadar menanam dan memanen. Manajemen, analisis data, dan strategi pasar menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaan mereka.
"Keberhasilan ini akan menjadi kebanggaan daerah," ujar salah seorang anggota Brigade Pangan, Kamis (14/8/2025).
Saat ini, mereka fokus pada penanaman awal di lahan seluas 230 hektare. Dengan semangat kemerdekaan, mereka bertekad mencapai target Rp2 miliar per musim panen, yang diperkirakan akan memberikan pendapatan sekitar Rp40 juta per orang.
Kehadiran Brigade Pangan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian desa, menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan pemerintah daerah dan penerapan teknologi, mimpi para petani muda ini bukan tidak mungkin terwujud.
Tinggalkan komentar