Ekonesia Ekonomi – Pemerintah Aceh gencar menarik investasi perusahaan global untuk membangun pabrik kelapa sawit (PKS) dan fasilitas pengolahan (refinery) di provinsi tersebut. Ajakan ini disampaikan Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, dalam forum peluncuran kelompok kerja kemitraan kelapa sawit berkelanjutan di Banda Aceh, Rabu.
Fadhlullah menekankan pentingnya hilirisasi industri kelapa sawit di Aceh. Saat ini, Aceh memiliki 63 PKS dengan produksi lebih dari satu juta ton CPO per tahun dari lahan seluas 470 ribu hektare. Namun, belum ada industri hilir yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pelaku usaha.

"Kita mengajak seluruh pemilik perusahaan global untuk membeli sawit Aceh dan memulai investasi membangun pabrik hilirisasi komoditas kelapa sawit di Aceh," tegas Fadhlullah. Ia menambahkan, sawit Aceh tumbuh di perkebunan legal, berkualitas baik, dan bebas deforestasi.
Forum tersebut dihadiri oleh perusahaan-perusahaan besar di industri kelapa sawit seperti Unilever, Pepsico, Nestle, Mars, Mondelez, Musim Mas, Apical, Permata Hijau Group, dan Sinar Mas, serta perwakilan dari berbagai negara termasuk Duta Besar Belanda.
Pemerintah Aceh telah menetapkan peta jalan kelapa sawit berkelanjutan 2023-2045 (Pergub Aceh Nomor 9 Tahun 2024) dan rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan Aceh 2023-2026 (Pergub Nomor 17 Tahun 2024) sebagai komitmen terhadap rantai pasok bebas deforestasi dan inklusif terhadap petani.
Untuk mendukung investasi, Aceh memiliki infrastruktur yang memadai, termasuk bandara internasional, bandara lokal, pelabuhan perikanan, pembangkit listrik, dan perusahaan air minum. Pembangunan jalan tol yang menghubungkan Aceh dengan Sumatera Utara juga sedang berlangsung. Selain itu, pemerintah sedang memperjuangkan peningkatan infrastruktur wilayah barat selatan Aceh, terutama pembangunan terowongan yang menghubungkan Gunung Paro-Kulu dan Geurutee.
Pemerintah Aceh berharap, investasi perusahaan global dapat menghadirkan refinery berkelanjutan untuk industri minyak makan, kosmetik, dan produk turunan sawit lainnya di Aceh.
Tinggalkan komentar