Ekonesia Ekonomi – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng petani milenial untuk mengelola pertanian modern melalui program Brigade Pangan di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan kemandirian pangan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi dan manajemen usaha tani yang modern.
Mulyono, Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan Wilayah Kalimantan Selatan, menjelaskan bahwa petani milenial dilibatkan dalam Program Cetak Sawah Rakyat (CSR). Mereka tergabung dalam Brigade Pangan dan bertugas mengoperasikan teknologi pertanian modern.

Program ini berfokus pada pengubahan lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi sawah siap tanam. Kementan memberikan dukungan penuh berupa pembukaan lahan, sarana produksi, serta alat mesin pertanian (alsintan) canggih seperti traktor, rotavator, drone penanam benih, pompa air, dan combine harvester.
Selain itu, para petani milenial juga mendapatkan pelatihan manajemen usaha tani agar mampu menjalankan pertanian sebagai bisnis berkelanjutan dengan produktivitas tinggi. Targetnya, lahan di Tanah Laut yang semula hanya ditanam satu kali setahun dapat mencapai tiga kali tanam.
Mulyono optimistis bahwa pendekatan ini akan menarik minat generasi muda ke sektor pertanian dan menjadikan teknologi sebagai penggerak utama pertanian masa depan Indonesia. Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah mendorong penguatan ketahanan pangan nasional melalui pembentukan Brigade Pangan yang fokus mengoptimalkan lahan dan meningkatkan produksi beras.
Dengan pengelolaan lahan pertanian yang terstruktur dan modern, Brigade Pangan diharapkan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. ekonosia.com mencatat bahwa program ini mencakup pengelolaan lahan rawa yang optimal, pencetakan sawah rakyat, serta integrasi pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi canggih.
Tinggalkan komentar