Avtur Ramah Lingkungan? Pertamina Siap Gempur Langit!

Rachmad

12 Agustus 2025

3
Min Read
 Avtur Ramah Lingkungan? Pertamina Siap Gempur Langit!

Ekonesia Ekonomi – PT Pertamina Patra Niaga, sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero), menyatakan kesiapannya untuk memasarkan dan mendistribusikan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Bahan bakar pesawat berkelanjutan ini terbuat dari minyak jelantah (UCO), menawarkan solusi avtur rendah emisi untuk industri penerbangan nasional dan memperkuat komitmen Indonesia dalam transisi energi.

Mochamad Iriawan, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), menekankan bahwa pemanfaatan minyak jelantah menjadi SAF adalah inovasi luar biasa karya anak bangsa. "Ini adalah karya luar biasa anak bangsa yang membuktikan bahwa kita mampu membuat terobosan besar. Kita mampu menjadi pelopor di Asia Tenggara," ujarnya.

 Avtur Ramah Lingkungan? Pertamina Siap Gempur Langit!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Pengiriman perdana SAF dari Kilang RU IV Cilacap, Jawa Tengah, menandai langkah penting Pertamina. Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menyatakan bahwa produksi SAF dalam negeri mendukung target dekarbonisasi global dan komitmen nasional mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060.

"Keberhasilan ini menjadi bukti kemampuan teknologi Pertamina yang kompetitif di tingkat global, dengan persentase minyak nabati dan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) tertinggi dibandingkan teknologi serupa di dunia," kata Oki.

Ekosistem SAF melibatkan pengumpulan UCO oleh Pertamina Patra Niaga, pengolahan di Kilang Pertamina Internasional, distribusi oleh Pertamina Patra Niaga, dan pemanfaatan oleh maskapai seperti Pelita Air Service, dengan rencana perluasan ke seluruh ekosistem aviasi Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan kesiapan perusahaannya memasarkan dan mendistribusikan SAF. SAF telah memperoleh sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk skema Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU).

"Sementara, dari sisi pasar, penetrasi sudah siap, diawali dengan penggunaan oleh Pelita Air serta dari sisi produksi, ketersediaan produk juga telah disiapkan oleh Kilang Pertamina Internasional," tambahnya.

Pertamina Patra Niaga berkomitmen menjalankan program ini berdasarkan konsep triple bottom line: people, planet, dan profit. Masyarakat akan diajak berkontribusi mengumpulkan UCO untuk diolah menjadi SAF, sehingga manfaat program ini dapat dirasakan secara luas.

Kesiapan pemasaran SAF menunjukkan langkah nyata Pertamina Patra Niaga dalam mendukung dekarbonisasi sektor penerbangan. "Penggunaan SAF menjadi salah satu strategi penting untuk mencapai target net zero emission pada 2060 sekaligus mewujudkan Astacita Presiden Republik Indonesia dalam memperkuat ketahanan energi, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan memajukan ekonomi hijau," jelasnya.

Pertamina Patra Niaga akan terus berkolaborasi dengan Pertamina Group untuk memperluas partisipasi masyarakat dalam ekosistem SAF di seluruh Indonesia. Langkah ini menjadikan Pertamina Patra Niaga sebagai pemasar dan pengelola SAF pertama di Asia Tenggara yang tersertifikasi ISCC CORSIA, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam transformasi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post