KRYA ‘Suntik’ ECGO, Siap Jadi Raja Motor Listrik?

Agus Riyadi

11 Agustus 2025

3
Min Read
KRYA 'Suntik' ECGO, Siap Jadi Raja Motor Listrik?

Ekonesia Market – Perusahaan konstruksi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) kini resmi menjadi pemegang saham mayoritas, yakni 51%, di perusahaan motor listrik PT Green City Traffic (ECGO). Langkah strategis ini dilakukan pasca-pergantian pengendali perusahaan. KRYA menggelontorkan dana sebesar Rp10,41 miliar untuk akuisisi ini, dengan membeli 10.418.000 lembar saham ECGO yang bernilai Rp1.000 per saham. Informasi ini terungkap dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Setelah akuisisi rampung, KRYA berencana menggalang dana segar melalui Penawaran Umum Terbatas (Right Issue) dengan target Rp200-300 miliar. Dana ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis ECGO pada tahun 2026. Target ambisius telah ditetapkan, yakni penjualan gabungan 55.000 unit motor listrik di pasar ojek online (ojol) dan non-ojol. Dalam jangka waktu lima tahun, KRYA menargetkan penjualan kumulatif lebih dari 1 juta unit.

KRYA 'Suntik' ECGO, Siap Jadi Raja Motor Listrik?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

William Teng, President Director KRYA, mengungkapkan bahwa bisnis penyewaan baterai akan menjadi sumber pendapatan utama di masa depan, selain margin kotor hingga 40% dari penjualan motor dan baterai. Hal ini didukung oleh penggunaan teknologi protokol tertutup, yang membuat motor ECGO hanya kompatibel dengan baterai sejenis.

ECGO juga mendapatkan penghasilan signifikan dari layanan perangkat lunak. Dealer menggunakan platform ECGO untuk memantau kendaraan, memproses pembayaran, dan mengelola risiko. William menambahkan, "Setiap pengemudi menghasilkan pendapatan bersih sekitar Rp1,8 juta per tahun untuk ECGO. Jika dalam lima tahun mendatang ada satu juta pengemudi aktif, perusahaan berpotensi meraih pendapatan bersih Rp1,8 triliun per tahun hanya dari biaya platform."

Saat ini, permintaan motor ECGO sangat tinggi, bahkan melebihi pasokan. Lebih dari 70.000 pengemudi telah mendaftar dalam daftar tunggu. ECGO juga telah mengantongi sertifikasi TKDN sebesar 56%, yang membuat dua modelnya memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi motor listrik dari pemerintah.

William Teng optimistis bahwa jika kebijakan subsidi motor listrik yang berlaku pada 2023-2024 dilanjutkan, motor listrik dapat menyumbang lebih dari 30% penjualan motor di Indonesia dalam lima tahun ke depan. ECGO sendiri menargetkan untuk menguasai lebih dari 15% pangsa pasar.

Sebelumnya, KRYA telah memulai proses Due Diligence sebagai bagian dari rencana akuisisi mayoritas saham oleh perusahaan-perusahaan yang dipimpin oleh Rich Step International Ltd. (RSIL) dan PT Green Power Group Tbk. (LABA). Akuisisi ini bertujuan untuk menjadikan KRYA sebagai bagian dari strategi bisnis global Rich Step International Ltd, terutama dalam pengembangan portofolio di sektor perdagangan, penyertaan modal dalam anak perusahaan, serta bisnis kendaraan listrik.

Mayoritas saham KRYA yang diakuisisi RSIL dan LABA mencapai sekitar 79,52%, yang sebelumnya dimiliki oleh PT Bangun Karya Artha Lestari (48,8%), Dharmo Budiono (16,85%), Brigitta Notoamodjo (13,87%), dan Pramana Budiharjo (0,0001%). Informasi ini dikutip dari ekonosia.com.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post