Ekonesia Ekonomi – Pemerintah Provinsi Papua gencar menyalurkan bibit keladi unggul dan benih padi ke empat kabupaten pesisir, yakni Biak Numfor, Waropen, Kepulauan Yapen, dan Supiori. Langkah ini merupakan strategi krusial untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis kearifan lokal, sekaligus memberdayakan petani Papua.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pangan Provinsi Papua, Lunanka Daimboa, menegaskan bahwa bantuan ini bukan sekadar pemberian cuma-cuma. Lebih dari itu, ini adalah investasi jangka panjang untuk mewujudkan kemandirian pangan di Bumi Cenderawasih. "Dengan bibit unggul, kami berharap hasil panen meningkat secara signifikan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas," ujarnya di Jayapura, Minggu (10/8).

Inisiatif ini juga sejalan dengan persiapan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua. Pemprov Papua menargetkan hasil produksi pangan lokal dapat terserap maksimal melalui program tersebut, sehingga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi petani setempat.
"Sesuai dengan regulasi Badan Pangan Nasional 2025, definisi pangan lokal Papua tidak terbatas pada ubi atau sagu saja. Melainkan mencakup seluruh komoditas yang tumbuh subur di tanah Papua," jelas Lunanka.
Bantuan yang disalurkan meliputi bibit keladi unggul, pupuk organik cair, serta peralatan pertanian seperti parang, gembor, gerobak, dodos, dan chainsaw mini. Selain itu, diserahkan pula bantuan untuk penangkaran padi seluas empat hektar, meliputi benih padi 100 kg, pestisida, herbisida, pupuk NPK, dan mesin perontok padi (power thresher). Diharapkan, bantuan ini dapat menjadi stimulus bagi peningkatan produktivitas pertanian di wilayah pesisir Papua.
Tinggalkan komentar