Ekonesia Ekonomi – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menjajaki kolaborasi strategis untuk memetakan sumber daya manusia (SDM) bertalenta kreatif di Indonesia. Langkah ini diambil untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan meningkatkan daya saing bangsa.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, bertemu dengan pendiri ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian, untuk membahas potensi pemanfaatan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam memetakan talenta kreatif. "Dulu kita sibuk mencari peta tambang, sekarang kita butuh pemetaan kreativitas," ujar Menteri Riefky, menekankan pentingnya mengetahui kekuatan kreatif di setiap daerah.

Kemenparekraf sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Koperasi untuk memperkuat kapasitas SDM melalui program Koperasi Desa Merah Putih. Program ini bertujuan mendorong anak muda menjadi afiliator produk kreatif, sehingga dapat meningkatkan pendapatan pribadi dan koperasi.
Sistem AI Talent Management yang dikembangkan ESQ menawarkan solusi pemetaan kompetensi yang cepat dan efisien. Ary Ginanjar Agustian menjelaskan bahwa teknologi ini dirancang untuk menemukan bakat-bakat tersembunyi yang mungkin tidak terdeteksi melalui metode konvensional. "Banyak sekali talenta yang belum terjangkau karena tidak terdata," ungkapnya, menawarkan kolaborasi untuk pemetaan talenta internal Kemenparekraf maupun eksternal, termasuk di sektor koperasi.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pemetaan dan penyaluran talenta kreatif ke berbagai ekosistem usaha dan koperasi, sehingga berkontribusi pada penguatan daya saing ekonomi kreatif Indonesia. Kemenparekraf terus berupaya meningkatkan talenta muda kreatif melalui berbagai program, termasuk Gen Matic.
Tinggalkan komentar