Ekonesia Ekonomi – Mantan Menteri Perindustrian, Saleh Husin, menyerukan agar nasionalisme ekonom senior Kwik Kian Gie dijadikan teladan. Menurutnya, Kwik Kian Gie, meski berlatar belakang Tionghoa, memiliki rasa cinta tanah air yang tak perlu diragukan.
Saleh Husin, dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis, menuturkan bahwa pemikiran Kwik Kian Gie yang tajam dan kritis terhadap berbagai masalah ekonomi bangsa, seringkali membuat pemerintah tidak nyaman.

Menteri Perindustrian periode 2014-2016 itu menambahkan, sosok seperti Kwik Kian Gie justru sangat dibutuhkan sebagai pengingat, penyeimbang, dan alat kontrol bagi penguasa dalam membuat kebijakan demi kemajuan serta kemakmuran bangsa.
Saat melayat ke rumah duka pada Rabu (30/7) malam, Saleh Husin bertemu dengan sejumlah tokoh penting seperti Anthony Salim (pemilik Indofood), Hendrawan Supratikno (Anggota DPR), Guruh Soekarno Putra, dan Jahja Soenaryo. Dalam obrolan tersebut, mereka membahas sepak terjang, pemikiran kritis Kwik Kian Gie, serta persoalan ekonomi nasional dan global.
Kwik Kian Gie menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (30/7) pagi di usia 90 tahun. Ekonom kelahiran Pati, Jawa Tengah ini, dikenal sebagai tokoh nasionalis yang pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri di era Presiden Abdurrahman Wahid. Artikel ini ditulis berdasarkan laporan Ekonesia Ekonomi –
Tinggalkan komentar