Ekonesia Market – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan terkait kondisi terkini perbankan Indonesia di tengah gejolak ekonomi global. Ketua DK OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa kinerja kredit dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan nasional masih sesuai dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers KSSK.
Mahendra menambahkan bahwa perkembangan positif, seperti kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), membuka peluang lebih besar bagi lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan fungsi intermediasi. Lebih lanjut, Mahendra menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada bank yang mengajukan revisi terhadap rencana bisnis mereka untuk tahun 2025, termasuk target pertumbuhan kredit sebesar 9-11% yang telah ditetapkan sejak awal tahun.

Sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan pertumbuhan tabungan masyarakat di perbankan nasional akan mengalami perlambatan. Proyeksi ini didasarkan pada potensi penurunan suku bunga simpanan rupiah sebagai respons terhadap kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dan penurunan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) LPS.
LPS juga menyoroti bahwa masih adanya ruang penurunan suku bunga kebijakan dari bank sentral utama global akan memengaruhi besaran penurunan suku bunga simpanan valas. Perlambatan pertumbuhan DPK diperkirakan akan sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang juga melambat. Kondisi ini, ditambah dengan persaingan antar bank untuk mempertahankan pangsa pasar dan deposan, berpotensi memengaruhi tingkat suku bunga simpanan individual di bank. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar